Page 130 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 130

TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA



                memutus  periode  antara  zaman  lama  dengan  zaman  baru  dalam
                sejarah  Indonesia.  Dalam  kebudayaan  baru  tersebut,  Sutan  Takdir
                menawarkan  gagasan  Barat  sebagai  gagasan  yang  harus  digunakan
                oleh Indonesia jika ingin maju dan dinamis seperti Barat. Sutan Takdir
                menganggap  bahwa  kebudayaan  Barat  sebagai  simbol    kemajuan
                yang  sangat  ideal  untuk  kemajuan  bangsa  Indonesia.  Untuk  bisa
                maju, bangsa Indonesia harus menerapkan yang telah diterapkan di
                Barat. Pendapat ini seketika menuai tanggapan dari cendikiawan dan
                intelektual  lain,  dan  salah  satunya  yang  akan  dibahas  di  bawah  ini
                adalah Soetomo.

                       Melalui surat kabar Suara Umum yang dipimpinnya, Soetomo
                tampil  sebagai  salah  seorang  tokoh  tedepan  yang  menanggapi
                tulisan-tulisan  Sutan  Takdir.  Bahkan  perdebatan  sengit  terjadi  di
                antara  keduanya.  Soetomo  berbeda  pendapat  dengan  Sutan  Takdir
                mengenai  dasar  kebudayaan  yang  harus  dijadikan  acuan  untuk
                kemajuan  bangsa  Indonesia.  Meskipun  pernah  mengenyam
                pendidikan Barat, bahkan ia sempat menjajaki dunia Barat, Soetomo
                tidak  tertarik  pada  kebudayaan  Barat  yang  dikampenyakan  Sutan
                Takdir. Soetomo lebih memilih menjadikan kebudayaan lokal sebuah
                bangsa  sebagai  dasar  pijakan  dan  acuan untuk merumuskan  sistem
                kebangsaan dan pola pendidikan yang ideal. Pendidikan sesunggunya
                bukan  saja  perkara  menekankan  pada  ketajaman  akal  alias
                kecerdasan  semata.  Namun  pendidikan  juga  berpengaruh  terhadap
                pengembangan jiwa dan juga dapat memberikan manfaat bagi nusa
                dan  bangsa.  Mengambil  pelajaran  dari  Barat  memang  perlu,  tapi
                lebih  baik  jika  mengawinkan  pola  kemajuan  Barat  dengan
                kebudayaan lokal.
                       Dalam  hal  ini,  kunjungan  Soetomo  ke  Jepang  nampaknya
                telah  menjadi  pelajaran  yang  berarti  tentang  pentingnya  nilai-nilai
                kebudayaan Timur. Ia mengambil pelajaran dari kemajuan Jepang. Di
                satu  sisi,  Jepang  menjadi  negara  yang  maju  meniru  Barat,  dengan
                masyarakatnya  yang  giat  bekerja,  dan  dengan  cepat  menguasai
                dunia. Namun, Jepang pada saat yang sama tetap memegang teguh
                                                          57
                nilai-nilai sejarah dan kebudayaan mereka.  Jepang tidak pernah



                118
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135