Page 134 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 134
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
kecakapan murid dalam menunjukan perasaan yang halus, yang jujur,
berupa menyanyi dan menari yang merdu; semua hal yang bisa
mendekatkan perasaan cinta tanah air dan bangsa. Hal tersebut yang
juga secara tidak langsung membangun kemauan untuk bekerja
dengan semangat, ikhlas, dan tulus hati untuk kemegahan nusa dan
bangsa. Berikut pernyataan Soetomo:
“Maksud pemrasaran di dalam sarannya tidak lain hanya
menghimbau kepada bangsa kita: Marilah Saudara, kita
menyusun perguruan nasional yang lebih sempurna sifatnya
daripada perguruan di benua Barat, yang berlangsung di
negeri kita ini, yang oleh ahli-ahli pendidik bangsa eropa pun
sudah diakui kekurangan dan kesalahannya. Guna memenuhi
“kekurangan” itu, Taman Siswa menunjukan salah satu ciri
perguruan itu. Yang menunjukan nilai tambah perguruan.
Yaitu, kecakapan murid dalam menunjukan perasaan yang
halus, yang berwujur, berupa “menari” atau “menyanyi yang
merdu”. Perasaan ini mendekatkan perasaan kita pada
bangsa, sehingga tumbuh dengan sendirinya kecintaan
kepada tanah air dan bangsa itu. Membangun kemauan untuk
bekerja dengan semangat, ikhlas, tulus hati, untuk kemegahan
63
nusa dan bangsa.
Menurut Soetomo, untuk memimpin bangsa ini tidak hanya
diperlukan kecerdasan yang merupakan pisau akal. Manusianya juga
perlu mendapat pemeliharaan dan pendidikan yang dapat
mengembangkan jiwanya. Sehingga orang itu dapat memakai
kecerdasannya, perasannya, budinya, dan semua kemampuannya
untuk keperluan dan keelokan bangsa. Kecerdasan yang tinggi
tidaklah cukup untuk menjadikan bangsa ini sebagai bangsa yang
maju. Hal yang paling penting adalah memiliki sifat “Manusia
Indonesia” yang memiliki jiwa yang luhur. Hal tersebut menunjukan
bahwa Soetomo tidak ingin meninggalkan kebudayaan lokal yang
122