Page 131 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 131
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
menginginkan lepas dari sejarahnya. Bahkan, karena sejarahnya
itulah Jepang termotivasi untuk maju. Hal ini juga terjadi di beberapa
wilayah seperti India dan negeri Sailan yang sempat ia kunjungi.
Dalam hal ini, Soetomo menulis sebagai berikut:
“Tuan Tjindarbumi, dalam artikelnya yang seakan-akan
mendukung pendirian Tuan Sutan Takdir Alisjahbana, rupanya
lupa mengemukakan bahwa bangsa Jepang dapat berdiri
teguh dan tegak itu, karena orang Jepang berjuang dengan
memakai alat-alat Eropa, alat barat, intelek Kulonan, sedang
mereka itu tetap menghidupkan budayanya. Inilah kekuatan
58
Jepang yang harus ditiru.”...
Perdebatan sengit antara Sutan Takdir dan Soetomo terjadi
ketika Sutan Takdir mengomentari hasil Kongres Perguruan Indonesia
yang diadakan di Solo. Sutan Takdir menganggap bahwa Kongres
Perguruan Indonesia bersifat anti-intelektualisme, anti-
individualisme, anti-egoisme, dan anti-materialisme. Hal yang kita
ketahui bahwa gagasan-gagasan tersebut adalah produk Barat.
Menurutnya untuk maju Indonesia harus mengadopsi unsur-unsur
yang juga telah membuat barat menjadi maju. Kemandekan yang
dialami oleh bangsa Indonesia selama beraabad-abad, menurut Sutan
Takdir, lebih dikarenakan keenggan masyarakat Indonesia dalam
memaksimalkan otak, kurang sifat egoisnya, dan kurang sifat
materialnya. Selama berabad-abad masyarakat Indonesia hanya
hidup sebagai parasit benalu yang selalu menempel pada masa silam,
59
tidak berfikir kreatif dan hanya mengikuti arus kebiasaan.
Pendapat Sutan Takdir di atas langsung ditanggapi Soetomo.
Sebagai orang yang turut andil dalam Kongres tersebut, Soetomo
menjelaskan apa yang dimaksudkan oleh Sutan Takdir terkait
kekecewaannya dalam kongres tersebut. Soetomo mengklarifikasi
lebih lanjut terkait tudingan Sutan Takdir tersebut. Dalam hal ini,
Soetomo menegaskan bahwa anggapan Sutan Takdir tersebut sama
119