Page 141 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 141
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
belaka, dan lebih cenderung menghasilkan manusia-manusia pintar
yang tak beradab. Nilai-nilai kearifan lokal yang ada dalam bangsa
Indonesia setidaknya dapat dimaksimalkan dalam membentuk
bangsa yang tidak hanya cerdas dalam akal, namun luhur dalam
adab.
Perdebatan ini sebenarnya dipuji oleh berbagai tokoh lintas
kalangan, karena dilakukan dengan sopan meskipun kelihatannya
sangat berapi-api. Walapun pada akhirnya perdebatan ini akhirnya
menimbulkan silang pendapat yang tegas antara Sutan Takdir dan
Soetomo. Atau terlebih lagi menimbulkan sentimen di antara
keduanya dan akhirnya berbicara tidak pada konteks dan lebih
73
cenderung menyerang keperibadian satu sama lain. Namun jelas
pada masa ini berbagai tokoh pergerakan kita telah sadar akan
rumusan penyelenggaran pendidikan dan kebangsaan yang sesuai
dengan bangsa Indonesia. Mereka tanpa lelah mencoba meramu
rumus-rumus guna mencerdaskan bangsa dan mencarikan solusi
yang terbaik untuk bangsa. Sutan Takdir dengan pendidikan ala
baratnya, Soetomo dengan sistem pendidikan budaya Timur, dan Ki
Hajar Dewantara dengan Taman Siswanya. Terlepas dari segala
perselisihan dan silang pendapat yang timbul, perdebatan tersebut
menunjukan bahwa para tokoh-tokoh masa awal pergerakan telah
dengan sepenuh hati menunjukan pengabdinnya dan mencurahkan
segala fikirannya untuk kemajuan bangsa, khususnya dalam bidang
kebudayaan.
2.9. Penutup
Pada bulan April 1938 Soetomo jatuh sakit, dan pada tanggal
30 Mei 1938 Soetomo menghembuskan nafas terakhirnya. Kepergian
Soetomo merupakan sebuah kehilangan besar bagi sebuah bangsa
yang kala itu tengah dengan giat mengusahakan kemerdekaannya.
Meskipun ia tidak sempat merasakan hingar-bingarnya kemerdekaan,
namun perjuangannya dalam merumuskan sebuah dasar kebangsaan
telah sangat berpengaruh pada masa berikutnya.
129