Page 159 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 159
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
disebut Badan Musyawarat Kebudayaan Nasional. Lembaga ini
merupakan realisasi dari gagasan yang muncul pada Kongres
Kebudayaan ke-2, di mana Yamin waktu itu menekankan perlunya
sebuah lembaga untuk mewadahi berbagai aktifitas kebudayaan.
Dalam Kongres Kebudayaan ke-3 ini, Yamin memberi penekanan
bahwa setiap warga negara harus menjadi tenaga kebudayaan,
dengan tujuan agar dapat terwujud suatu bangsa yang memiliki
pikiran budaya dengan cita-cita kebangsaan; yaitu “kebesaran bangsa
dan negara di Nusantara menuju kemampuan bangsa Indonesia
untuk mendukung kejayaan negara, yang berwujud negara kesatuan
budaya, kesatupaduan semangat budi dan daya, tidak mengenal
kepentingan golongan atau daerah akan tetapi mengarahkan
segenap usahanya kepada kebesaran nusantara sebagai
98
keseluruhan”.
Pemikiran Yamin ini sangat dipengaruhi oleh kondisi pada
waktu itu ketika ide persatuan sangat dominan. Hal ini tidak terlepas
dari pemikiran Yamin untuk menyatukan Irian Barat ke dalam wilayah
Indonesia. Selain itu, hal tersebut juga tidak terlepas dari kondisi
politik Indonesia menjelang terbentuknya Demokrasi Terpimpin yang
menempatkan Sukarno sebagai simbol persatuan dan kesatuan.
Yamin menyarankan agar kebudayaan nasional didasarkan pada
Pancasila, demi mengembangkan kebudayaan nasional seluruh
rakyat Indonesia harus bersatu padu.
Dasar bagi kesatupaduan adalah perwujudan bangsa dan
negara budaya sudah ada dan mulai tertanam dalam sanubari
setiap warga negara. Sendi daripada ketatanegaraan itu
adalah Pancasila. Maka sesungguhnja Pantjasila itu adalah
suatu pikiran-budaja dan pendirian hidup nasional jang sesuai
dengan sifat-sifat kebangsaan, jang dapat mendjadi pedoman,
baik bagi mereka jang berpendirian teguh atas keagamaan,
maupun bagi golongan-golongan jang njata-njata tidak ber-
99
pegangan teguh pada keagamaan...
147