Page 168 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 168
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
dirasakan oleh pemikir yang sedang menjalankan usaha dengan
menggerakkan alat hikmahnya yang bernama pikiran. Namun
demikian, kebenaran itu tidak dimiliki oleh ahli pemikir sejarah, tetapi
dengan meninjau atau menafsirkan segala kejadian itu, dia telah dan
selalu berkeyakinan secara subyektif, bahwa tafsirannya ialah
kesungguhan dari kebenaran secara obyektif.
2. Sila kedua: Sejarah Indonesia.
Yang menjadi objek filsafat sejarah atau yang ditafsirkannya
ialah sejarah Indonesia. Dalam hal ini maka sejarah ialah ilmu
pengetahuan yang dipahamkan dan telah dirumuskan secara ilmiah
dengan bernama demikian. Oleh karena objek itulah Filsafat menjadi
Filsafat –Sejarah, sehingga kejadian-kejadian sebagai kelahirkan
masyarakat di zaman yang lampau membatasi Filsafat itu menjadi
Filsafat khusus, sedangkan cara menafsirkan dan hubungan kejadian
itu adalah dalam taraf yang umum dan universeel.
3. Sila ketiga adalah tafsiran sintesa.
Ilmu sejarah menyusun segala peristiwa di zaman yang
lampau, dan filsafah sejarah memusatkan tinjauan dalam hubungan
keseluruhan tafsiran yang meliputi segala tafsiran di atas dalam
hubungan keseluruhan tafsiran yang meliputi segala tafsiran di atas di
dalam suatu kumpulan tafsiran yang dinamai tafsiran sintesa. Tafsiran
sintesa menjamin penulisan sejarah yang sempurna dan historiografi
Indonesia yang baik dapat dipertanggungjawabkan bagi penulis buku
sejarah yang berisi uraian panjang apalagi sebagai buku pelajaran di
sekolah dan untuk dibaca oleh rakyat di luar dinding gedung
perguruan. Sehingga filsafah Pancasila membangun negara Republik
Indonesia dan filsafah sejarah membentuk kerangka dan menyusun
isi sejarah Indonesia
4. Sila keempat, adalah nasionalisme Indonesia.
Obyek tafsirannya adalah sejarah nasional Indonesia, yang
berbeda dan cara menulis sejarah Indonesia sebelum proklamasi,
karena yang menjadi dasar penulisan sejarah Indonesia sesudah
tahun 1945 ialah adanya kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kemerdekaan itu menimbulkan kesempatan suci untuk mendapatkan
156