Page 171 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 171
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
yang kebetulan memerintah. Oleh sebab itu tak perlulah penyelidikan
serta pengajaran sejarah diikat pada ketentuan-ketentuan yang
menekankan sifat nasional. Penyelidikan ilmiah harus bebas, apabila
hendak memberi hasil yang berarti, penulisan sejarah harus
mempunyai kemerdekaan untuk merumuskan dan menyiarkan
pendapat serta kesimpulan yang mungkin berlainan atau
bertentangan dengan ideologi politik yang berkuasa atau dengan
mitos dan pendapat yang umum diterima pada suatu waktu. Hanya
dengan terjaminnya kebebasan itu, ilmu sejarah dapat berfaedah
untuk bangsa ini. Hanya dengan jalan itu sejarah dapat terus menerus
memperkaya kebudayaan, meluaskan kesadaran tentang diri kita
sendiri dan terus menerus membawa bahan-bahan baru yang dapat
menambah pengertian kita mengenai waktu sekarang kita, sehingga
akan bertambah pula kesanggupan kita untuk menghadapi hari
depan kita.
Penyelidikan ilmu sejarah akan memberi pelajaran kepada
kita, bahwa yang mengikat kita sebagai bangsa memang suatu
kelampauan bersama, betapapun beragam-ragamnya kelampauan.
Masa lampau akan menyadarkan kita, bahwa kita terikat menjadi
satu bangsa oleh persoalan-persoalan sama yang dihadapi pada
waktu sekarang, persoalan-persoalan yang terjadi sebagai akibat
kewajiban kita untuk menyusunsuatu masyarakat yang baru sesuai
dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh abad ke-20. Akan tetapi
disamping itu, ia juga akan menyadarkan kita, bahwa yang
menggabungkan kita lebih dari pada kelampauan serta persoalan hari
sekarang yang sama, ialah kemauan kita akan keakanan bersama. 115
Dengan melihat konsepsi pemikiran antara Yamin dan
Soedjatmoko ini, terang bahwa Soedjatmoko ingin menempatkan
sejarah sebagai ilmu pengetahuan yang terbebas dari muatan politik
apapun. Sementara itu, Yamin lebih menekankan sejarah sebagai
falsafah atau pegangan dalam penulisan sejarah Indonesia. Sehingga,
aspek ideologi menjadi penting ketika sejarah digunakan sebagai
tempat untuk menentukan suatu persamaan persepsi politik bangsa,
yaitu penghapusan terhadap bentuk penjajahan di bumi Indonesia.
Muatan politik dan ideologis dari pemikiran Yamin ini dapat dilihat
dari karya-karyanya, yang banyak mengandung mitos dan kerap kali
menggunakan bahasa-bahasa yang bombastis untuk menggugah
159