Page 190 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 190
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
3.3. Ki Hadjar Dewantara: Bapak Pendidikan Nasional
Menjelang akhir masa penjajahannya, Belanda mulai
memberikan perhatian terhadap pendidikan bangsa Indonesia.
Namun, perhatian pendidikan yang Belanda berikan belumlah
memadai karena masih bersifat kolonialis karena diupayakan untuk
suatu tujuan yaitu menjadikan bangsa Indonesia sebagai budak
penjajah dan kehilangan jati dirinya sebagai bangsa Indonesia.
Kondisi yang demikian telah mendorong Ki Hajar untuk
meresponnya. Dialah tokoh yang menggagas agar pendidikan yang
diberikan kepada bangsa Indonesia adalah pendidikan yang
dilaksanakan oleh bangsa Indonesia sendiri dan didasarkan pada
semangat nasionalisme, patriotisme, serta membangun jati diri
bangsa sebagai manusia yang merdeka, bebas, bermartabat, dan
dihormati oleh bangsa lain. Berbagai aspek yang terkait dengan
pendidikan seperti visi, misi, tujuan, kurikulum, dan tahapan
pendidikan harus dirumuskan berdasarkan kemauan bangsa
Indonesia sendiri.
Gagasan dan pemikiran Ki Hajar Dewantara inilah yang
kemudian menjadi acuan penyelenggaraan pendidikan nasional
hingga sekarang. Dialah bapak pendidikan nasional Indonesia. Prinsip
pendidikan yang sangat demokratis yang berbunyi ing ngarso sing
tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani, adalah berasal
dari Ki Hajar Dewantara. Demikian pula gagasan pendidikan yang
bersifat global dengan cara mengharuskan para siswa menguasai
pengetahuan agama dan umum serta menguasai bahasa asing telah
dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara, jauh sebelum bangsa Indonesia
mengenal apa yang disebut era globalisasi.
3.4. Riwayat Hidup
Ki Hajar Dewantara yang nama aslinya Suwardi Suryaningrat
lahir pada 2 Mei 1889, bertepatan dengan 1303 H, di Yogyakarta dan
wafat dan wafat pada 26 April 1959, bertepatan dengan 1376 H, pada
178