Page 219 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 219
TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
membeli keperluan yang tidak dapat dibuat sendiri dengan dibantu
49
sumbangan dari beberapa dermawan.
Dari perjuangan tersebut, maka berdirilah bangunan-
bangunan baru yang lebih kokoh dan rapi berupa gedung-gedung
sekolah, rumah-rumah guru, pesanggrahan dan asrama yang dapat
menampung 300 orang murid, ruang makan dengan dapurnya,
tempat bekerja, gedung kesenian, tempat bermain tenis, tempat
bermain bola, tempat berenang, dan taman bacaan. Setelah
semuanya rampung, maka pada 1939, semua kegiatan pembelajaran
INS Kayutanam dipindah ke tempat belajar yang baru dibangun
tersebut. INS Kayutanam yang ketika itu mempunyai sekitar 600
orang murid, merupakan sebuah masyarakat kecil yang senantiasa
50
sibuk dan membangun. Syafei, dalam hal ini, telah mencontohkan
kepada murid-muridnya sebuah model pendidikan yang tidak hanya
mementingkan intelektulitas, melainkan merangsang peserta
didiknya untuk menerapkan pengetahuannya dalam sebuah proses
kerja yang kreatif dan penuh pengabdian.
Pada zaman Belanda, Ruang Pendidik INS dibagi ke dalam dua
tingkatan ruangan, yakni ruang bawah dan ruang atas. Ruang bawah
difungsikan untuk sekolah rendah (sekolah dasar) dengan lama
belajar 7 tahun. Di ruang ini pelajaran terbagi ke dalam dua
kelompok: pelajaran teori dengan jam pelajaran lebih banyak (75%)
dan pelajaran praktek (25%). Pelajaran diberikan pada pagi dan sore
hari. Sementara ruang atas berfungsi sebagai sekolah menengah
dengan lama belajar 6 tahun. Di ruang ini, pelajaran di ruang bawah
diperdalam dan diperluas dimana jam pelajaran praktek diberikan
lebih lama (50%). Selesai belajar di ruang ini murid-murid diberikan
kesempatan langsung untuk mengabdikan ilmunya kepada
51
masyarakat.
3.14. Tujuan Sekolah Menurut Syafei
Melihat pandangan Syafei tentang pendidikan dapat
diarahkan dengan melihat pandangannya tentang tujuan Syafei.
207