Page 55 - TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA
P. 55

TOKOH PEMIKIR KARAKTER BANGSA



                kaum kuno. Sebaliknya, bangsawan pikiran diidentikkan dengan
                                      28
                golongan kaum muda.
                         Abdul  Rivai  memang  mempunyai  gagasan  khusus  terkait
                kaum  muda  di  Hindia  Belanda  saat  itu.  Melalui  salah  satu  edisi
                Bintang Hindia yang terbit pada 1905, Abdul Rivai memperkenalkan
                sekaligus mendefinisikan istilah “kaoem muda” sebagai “semua orang
                Hindia (tua atau muda) yang tidak suka lagi memungut aturan kuno,
                adat kuno, kebiasaan kuno, tetapi yang mau memuliakan diri dengan
                pengetahuan dan ilmu.”

                         Pemaknaan “kaoem moeda” oleh Abdul Rivai tidak semata-
                mata  ditakar  berdasarkan  usia.  Ia  menyebut  “semua  orang  Hindia
                (tua  atau  muda)”  dalam  memaknai  orang-orang  yang  termasuk
                golongan  “kaoem  moeda”.  Itu  berarti,  siapapun  yang  mau  mencari
                ilmu sebanyak-banyaknya dan tidak terkekang oleh adat atau aturan
                kuno,  maka  mereka  termasuk  golongan  “kaoem  moeda”  atau
                bangsawan pikir, tidak peduli berapa umurnya.

                         Dengan demikian, istilah “kaoem moeda” digunakan secara
                luas dan merupakan pengejawantahan dari bangsawan pikiran. Istilah
                “kaoem  moeda”  merepresentasikan  sebuah  entitas  kolektif  dari
                mereka  yang  berbagi  suatu  titik  kebersamaan  (common
                denominator) dalam ambisi mereka untuk memperbarui masyarakat
                Hindia (Indonesia) melalui jalur yang oleh Abdul Rivai disebut dengan
                                     29
                istilah “kemadjoean”.
                         Menurut  pandangan  Abdul  Rivai,  para  eksponen  “kaoem
                moeda” itu sama sekali tidak homogen. Mereka berasal dari berbagai
                macam  latar  belakang  sosial  dan  posisi  subjek  yang  berbeda-beda
                karena  Indonesia  memiliki  masyarakat  yang  plural.  Singkatnya,
                “kaoem moeda” merupakan sebuah perwujudan kolektif dari prinsipi
                “bersatu dalam perbedaan” dan “berbeda dalam persatuan”. Dengan
                kata lain, istilah “kaoem moeda” merupakan suatu ekspresi kolektif
                dari  “suatu  kesamaan  identitas  dalam  perbedaan”  (identity  in
                difference)  dan  “keberagaman  dalam  kebersamaan  identitas
                (difference in identity).




                                                                                  43
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60