Page 141 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 141
Ayu mengangguk dan menguncang bahu Lintang dengan rasa
sayang kemudian memeluk Lintang.
“Kapan pulang, Mbak?” tanya Lintang, matanya membulat
senang melihat kakak kelasnya yang lulus dua tahun yang lalu. Mbak
Ayu murid pintar di sekolah mendapat beasiswa kuliah di Inggris. Saat
menjadi kakak kelas Lintang, Mbak Ayu bersahabat baik dengannya.
Hubungan mereka menjadi renggang saat Mbak Ayu pindah ke Inggris.
“Ayo, kita duduk. Kamu tidak tergesa-gesa, kan?”
Lintang mengelengkan kepala, mengikuti kaki seniornya waktu di
SMA dulu. “Mbak sama siapa?” tanya Lintang sambil berjalan.
“Ada deh,” jawab Mbak Ayu membuat teka teki.
“Pasti sama pacar ya?”tebak Lintang sok yakin yang dijawab
dengan senyuman.
DEG! Lintang terpana saat Mbak Ayu mengajaknya duduk di kursi
yang sebelahnya ada Mas Hilmi.
“Ini Mas Hilmi, Lintang,” kata Mbak Ayu mengenalkan pemuda
yang sangat dikenalnya.
Mas Hilmi berdiri menatap Lintang. Mengumbar senyum.
“Kami sudah kenal. Aku sering ke rumahnya, srabi buatan ibu dan
Lintang istimewa,” Hilmi tertawa memperlihatkan giginya yang putih.
Lintang membeku. Apakah Mbak Ayu pacarnya Mas Hilmi?
Hatinya rusuh seketika.
“Yuk, duduk sini,” ajak Mbak Ayu sambil menarik kursi di depan
Hilmi.
Sesaat Lintang membisu.
“Emh, ma’af Mbak. Lintang lupa kalau sudah ditunggu ibu. Harus
mengantar srabi pesaanan yang lain.”
“Tapi.. Hanya sebentar saja Lintang,” seru Mbak Ayu mencegah
kepulangan Lintang.
Lintang diam saja dan membalikan badan dengan cepat. Langkah
kakinya berat saat meninggalkan Mas Hilmi dan Mbak Ayu.
Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com 141