Page 147 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 147
Surip tercenung , pikirannya semakin tidak karuan mendengar
perkataan istrinya tadi. Sudah tiga bulan ini Surip tidak membayar uang
kontrakan rumah. Meski sebulan hanya Rp 100.000,00 untuk menyewa
rumah kecil berukuran 4x3 m yang berdinding papan ini, Surip sudah
tidak mampu lagi. Duh, mau tinggal di mana anak dan istrinya kalau
mereka terusir dari rumah ini? ratap Surip pilu.
Untuk sekian kalinya Surip menghela nafas panjang. Mengingat
itu semua hati Surip seakan sudah tidak kuat lagi. Sekali lagi di lihatnya
gerobag yang berisi buah-buahan di depannya. Di sapunya pandangan
mata ke jalan. Hujan sudah tidak sederas tadi, tetapi masih rintik-rintik.
Kemudian Surip menghitung uang dari saku celananya. Ada selembar
lima ribuan , enam lembar dua ribuan dan 3 lembar seribuan. Hari ini
Surip hanya mempunyai uang duapuluh ribu. Dia teringat tadi rujaknya
hanya laku 5 porsi saja. Bagaimana aku bisa membayar uang sekolah dan
sewa rumah? Keluh Surip dalam hati. Pandangan matanya menerawang
ke seberang jalan.
Di seberang jalan berdiri megah bangunan Mall yang siang hari
ini dipenuhi orang-orang. Di outlet makanan cepat saji terlihat orang-
rang sibuk makan siang sambil bercanda-canda dengan wajah riang.
Surip menahan air liurnya yang hampir menetes. Seumur hidup dia
belum pernah masuk ke outlet itu apalagi makan makanan yang di
jual di situ. Membayangkan saja dia tidak berani apalagi masuk untuk
membeli. Tetapi bagi sebagian orang terutama yang saat ini makan di
outlet makanan cepat saji tersebut, sepertinya mereka tidak merasa
berat dan sudah terbiasa makan di tempat seperti itu yang harganya
pasti sangat mahal.
Surip mengalihkan pandangan ke bagian lain, menghindari
kesibukan orang-orang yang sedang makan siang. Pandangan matanya
berhenti pada sekelompok orang yang sedang sibuk memilih baju di
salah satu bagian Mall tersebut. Uh, mana bisa Surip membeli barang
semahal itu. Sampai kapanpun tidak mungkin sanggup,keluh Surip lagi.
Cepat-sepat pandangan matanya di alihkan ke tempat lain. Ke lantai
Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com 147