Page 181 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 181

dengan kencang. Pandangan matanya sempat melihatku sejenak seperti
        mengucapkan kata maaf sebelum berlalu  dari pandangan.
                                          **


               Siang itu aku belanja di supermarket. Tanpa segaja,  aku melihat
        Bu Tulus  berada didepan kasir. Ia tidak melihatku. Aku berniat menyapa,
        tetapi  jarak  kami  terlalu  jauh.  Kuperhatikan,  banyak  sekali  barang
        belanjaan Bu Tulus. Aku sempat mengeryitkan dahi melihat tumpukan
        pampers  ukuran jumbo memenuhi meja kasir. Anehnya pampers itu
        untuk orang dewasa. Banyak sekali. Untuk apa? Batinku. Jangan suka
        ikut campur urusan orang lain, aku teringat nasihat suamiku. Terpaksa
        aku menahan diri. Untung saja Bu Tulus tidak sempat melihatku. Tetapi
        tetap saja aku penasaran.
                                          **


               “Jeng Ning, tetangga sebelah  jeng itu  sombong  sekali,  ya,”
        kata Bu Gatot. Tangan kirinya sibuk mengeringkan dahinya yang terus
        berkeringat.
               “Iya, Bu. Heran kok ada orang sombong seperti itu. Nggak pernah
        mau berkumpul. Eh, tiap ketemu tetangga hanya tersenyum saja. Pelit
        bicara,” sambung bu Toton sinis.
        Sore itu  hampir semua ibu di komplek ikut  arisan RT di rumah Bu Gatot.
        Tentu saja kecuali Bu Tulus yang belum pernah sekalipun datang.
               “Sssttt,  dengar-dengar  ada  yang  tidak  beres,”  kata  Bu  Gito.
        Hidungnya yang besar kembang kempis merasa senang karena ibu-ibu
        yang lain ikut mendekat tertarik dengan kalimatnya.
               “Memang  apanya  yang  tidak  beres,  Bu?”  tanya  Bu  Anto
        penasaran.
               Tanpa  dikomando semua ibu  membuat lingkaran ingin
        mendengarkan berita terkini. Sudah hal yang biasa kalau ibu-ibu senang
        mendengarkan berita apa saja yang terjadi di komplek.
               “Parti pernah cerita kalau keluarga Bu Tulus itu aneh. Si Siti nggak




        Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com     181
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186