Page 177 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 177

Tetangga Sebelah


                Rumah bercat biru, persis di sebelah rumahku mendadak ramai.
        Padahal sejak setengah tahun yang lalu rumah itu kosong.
               Beberapa truk  menurunkan barang-barang perabotan rumah
        tangga. Sekilas semua tampak barang bagus, bernilai tinggi. Mewakili
        selera pemiliknya. Dan benar juga, hari berikutnya sebuah mobil warna
        mewah berhenti dan menurunkan beberapa orang.
               Entah siapa tetangga sebelah rumah. Yang jelas, sejak  ditinggali,
        samar-samar  aku sering mendengar suara teriakan dari rumah sebelah
        itu.  Suaranya berat  ditimpali dengan teriakan gaduh. Bahkan terkadang
        ada suara seperti barang-barang pecah. Yang mengherankan, teriakan
        itu terdengar sepanjang hari.
               Dua hari berikutnya, untuk pertama kalinya,  aku baru melihat
        para penghuni rumah sebelah. Sepasang suami istri  berumur sekitar
        45 tahun, seorang anak perempuan remaja, pembantu rumah tangga,
        tukang taman dan sopir. Keluarga itu kelihatan orang terpandang. Tentu
        saja dilihat dari penampilannya
               Setiap  pagi  bahkan  aku  melihat  mobil  warna  metalik  itu
        mengantarkan si bapak dan anak perempuannya keluar rumah.  Biasanya
        mobil satunya berwarna merah menyala meluncur pelan dari garasi. Aku
        tidak sampai melihat siapa pengemudinya, tetapi kemungkinan besar si
        Nyonya rumah.
                                          **


               Pagi itu tanpa segaja aku melihat mereka saat hendak  menutup
        pagar rumah sepeninggal Mas Thamrin  dan  anak-anak berangkat
        sekolah.
               Si Nyonya tampak kikuk saat aku  mengangguk,  tersenyum  dan
        mengulurkan tangan. Wajahnya terlihat bersemu merah.
               “Pagi,  Bu,”  sapaku  ramah  kepada  perempuan  didepanku  yang
        berpakaian  rapi dan wangi. Rok pendeknya sedikit di atas lutut dengan




        Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com     177
   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181   182