Page 65 - Kumpulan CerPen-by Suci Harjono
P. 65

“ Ya Alloh, kamu, San. Nomermu ganti, ya?
               “Hehehe, nggak kok.  Ini  nomer calon  suamiku.  Eh,  Ais,
        undanganku sudah diterima? Jangan lupa datang ya. Harus datang,”
               “Eh, iya. Sudah. Baru saja. Selamat ya, San. Aku ikut senang. Eng..
        tapi…”
               “Nggak ada tapi-tapian, pokoknya HARUS DATANG. “
               “Gimana ya? Insya Alloh, San. Mudah-mudahan tidak ada acara
        mendadak.”
               “Ku tunggu, ya. Aku juga selalu mendoakan semoga  kamu segera
        menyusul,” kata Santi mengakhiri pembicaraan.
               Amin, kata Aisyah dalam hati. Betapa inginnya semua itu tidak
        hanya ada dalam khayalannya.
                                         ***


               Aisyah duduk  dengan perasaan  gelisah.  Dia  hanya bisa
        menundukkan  muka.  Berkali-kali  ayahnya harus  memberikan  isyarat
        agar  dia  mengangkat  muka,  untuk  menunjukkan  kecantikan.    Ibunya
        tersenyum  menguatkan  hati  Aisyah.    Tidak  ada  kebahagiaan  bagi
        seorang ibu selain melihat putrinya bahagia. Meskipun ibu tidak setuju
        dengan perjodohan yang diatur suaminya, tetapi  ibu juga tidak sampai
        hati melihat Aisyah belum juga mempunyai pendamping hidup. Kedua
        adik perempuan Aisyah sudah mempunyai anak, sementara sampai saat
        ini putri  sulungnya masih tetap sendiri.
               “Mereka  sebentar  lagi  pasti  datang.  Kemungkinan  jalanan
        macet,”  kata  Pakde    Umar  memecah  kesunyian.  Pakde  tidak  bisa
        menyembunyikan  kegelisahan  karena  sampai  mendekati  waktu  yang
        dijanjikan  untuk bertemu dengan  calon  suami  Aisyah, tetapi  tamu
        mereka belum kunjung memberikan khabar.
               “Bapak yakin?” tanya bude  menyakinkan suaminya, yang dijawab
        pakde dengan anggukan kepala.
               “Iya,  mas.  Pasti  tamu  kita  sedang  dalam  perjalanan  kemari.  “
        sahut  ayah  berusaha  optimis.  Ayahlah  yang  membujuk  Aisyah  untuk




        Suatu Malam di Sebuah Jalan_ Suci Harjono_sucihan03@gmail.com      65
   60   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70