Page 216 - MODUL NABATI XI
P. 216
PRODUK PENGOLAHAN HASIL NABATI
kandungan polutan tersuspensi atau seperti rendahnya produksi lumpur
terlarut, diperlukan pengolahan (Sludge), rendahnya konsumsi energi,
sekunder dengan proses biologis dan dihasilkannya gas metana (gas
(aerobik maupun anaerobik). bio) sebagai produk samping yang
Pengolahan secara biologis pada bermanfaat. Sistem anaerobik untuk
prinsipnya adalah pemanfaatan pengolahan limbah cair industri
aktivitas mikroorganisme seperti pangan skala kecil, antara lain: sistem
bakteri dan protozoa. Mikroba septik dan UASB (Upflow Anaerobic
tersebut mengkonsumsi polutan o r g Sludge Blanket).
a n i k b i o d e g r a d a b l e d a n Dengan pengolahan sekunder, BOD
mengkonversi polutan organik dan TSS dalam limbah cair dapat
tersebut menjadi karbondioksida, air, dikurangi secara signifikan, tetapi
dan energi untuk pertumbuhan dan efluen masih mengandung amonium
reproduksinya. Oleh karena itu, sistem atau nitrat, dan fosfor dalam bentuk
pengolahan limbah cair secara terlarut. Kedua bahan ini merupakan
biologis harus mampu memberikan k unsur hara (nutrien) bagi tanaman
o n d i s i y a n g o p t i m u m b a g i akuatik. Jika unsur nutrien ini dibuang
m i k r o o r g a n i s m e , s e h i n g g ke perairan (sungai atau danau), akan
a mikroorganisme tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan biota air
menstabilkan polutan organik dan alpa secara berlebih yang dapat
biodegradable secara optimum. Guna mengakibatkan eutrofikasi dan
m e m p e r t a h a n k a n a g a r pendangkalan badan air tersebut.
mikroorganisme tetap aktif dan Oleh karena itu, unsur hara tersebut
produktif, mikroorganisme tersebut perlu dieliminasi dari efluen. Nitrogen
harus dipasok dengan oksigen yang dalam efluen instalasi pengolahan
cukup. Cukup waktu untuk kontak sekunder kebanyakan dalam bentuk
dengan polutan organik, temperatur senyawa amonia atau ammorimm,
dan komposisi medium yang sesuai. tergantung pada nilai pH. Senyawa
Perbandingan BOD5 : N : P juga amonia ini bersifat toksik terhadap
harus seimbang. BOD5 : N : P juga = ikan, Jika konsentrasinva cukup tinggi.
100 : 5 : I dianggap optimum untuk Permasalahan lain yang berkaitan
proses pengolahan limbah cair secara dengan amonia adalah penggunaan
aerobik. Sistem pengolahan limbah oksigen terlarut selama proses
cair yang dapat diterapkan untuk konversi dari amonia nien menjadi n i t
pengolahan sekunder limbah cair r a t o l e h m i k r o o r g a n i s m e
industri pangan skala antara lain (nitfifikasi). Oleh karena itu, untuk
adalah sistem lumpur aktif (activated meningkatkan kualitas efluen
sludge), trickling filter, Biodisc atau dibutuhkan pengolahan tambahan
Rotating Biological Contactor (RBC), yang dikenal sebagai pengolahan
dan Kolam Oksidasi. tersier (advanced waste waten
treatment) untuk mengurangi/
Mikroorganisme anaerobik telah dapat
juga diterapkan untuk pengolahan menghilangkan konsentrasi BOD, TSS
limbah cair dengan kandungan padatan dan nutrien (N,P). Proses pengolahan
organik tersuspensi tinggi. Pengolahan tersier yang dapat diterapkan antara
limbah cair dengan sistem ini memiliki lain adalah: filtrasi pasir, eliminasi
nitrogen (nitrifikasi dan denitrifikasi),
berbagai keuntungan
232