Page 70 - modul dasar pembuatan roti
P. 70

5. Intermediet Proofing

                        Intermediet proofing merupakan pengistirahatan adonan setelah proses pembulatan agar
                        adonan  lebih  mudah  ditangani  pada  proses  selanjutnya.  Pada  tahap  ini  adonan  akan
                        melanjutkan proses fermentasi sehingga adonan kembali elastis setelah kehilangan gas,
                        teregang, dan terkoyak selama  penimbangan. Waktu  intermediet proofing berkisar dari
                        2  –  20  menit,  tetapi  biasanya  rata–rata  6–10  menit.  Waktunya  juga  tergantung  dari
                        kondisi adonan supaya adonan tidak pecah – pecah/rusak pada waktu dipipihkan.

                        6. Pemipihan Adonan (Sheeting)

                        Pemipihan  adonan  bertujuan  untuk  menghilangkan  atau  membuang  gas  CO2  dan
                        mempermudah  pengisian  adonan.  Proses  sheeting  dilakukan  secara  manual  dengan
                        menggunakan pipa plastik atau kayu dan dengan mesin dengan menggunakan alat Dough
                        Sheeter.

                        7. Penggulungan dan Pembentukan (Moulding)

                                                   Moulding  merupakan  proses  pembentukan  adonan  sesuai
                                                   dengan selera masing – masing yang dapat dilakukan dengan
                                                   cara menggulung adonan dan merekatkan sisi adonan setelah
                                                   dilakukan  pengisian.  Proses  moulding  secara  manual
                                                   dilakukan di atas meja kerja yang telah ditaburi tepung terigu
                                                   dengan  maksud  untuk  mencegah  lengketnya  adonan  pada
                                                   meja proses dan dengan alat menggunakan Dough Moulding.

                                                   Proses ini sering dikerjakan dengan pasangan rol, konveyor
                                                   sabuk atau tenunan metal (mesh). Ketika adonan melaluinya
                        ujung  depan  lempengan  tertahan  sementara  sabuk  bagian  bawah  mendorong  ke  depan
                        sehingga lempengan tergulung membentuk silinder.

                        Lapisan – lapisan tersebut masih longgar ketika meninggalkan penggulung ,selanjutnya
                        silinder  adonan  tersebut  disil  dengan  ketat,  sehingga  pada  waktu  dipanggang  tidak
                        terbuka tetapi mengembang membentuk potongan roti yang khas.

                        Selain  itu  udara  diantara  lapisan  lapisan  adonan  terperas  dan  adonan  menjadi  panjang
                        sesuai dengan ukuran loyang dalam pembuatan roti tawar. Secara manual dua langkah ini
                        dikerjakan  sekaligus  yaitu  dengan  cara  menekan  tepi  gulungan  setiap  sepertiga  atau
                        seperempat gulungan.

                        8. Panning

                                                   Panning adalah proses meletakkan adonan ke dalam loyang
                                                   yang bersih dan telah diolesi minyak khusus untuk mengoles
                                                   loyang.  Pada  saat  peletakkan  adonan,  sambungan  adonan
                                                   harus  berada  pada  bagian  bawah.  Hal  ini  untuk  mencegah
                                                   kemungkinan  terbukanya  sambungan  selama  final  proofing
                                                   atau pemanggangan.






                        Modul Memproduksi                                                                   72
                        Roti
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75