Page 16 - Filsafat Ilmu dan Rekonstruksi Teori - Syarifuddin
P. 16
realitas secara menyeluruh dan terpadu yang memersatukan semua unsur dalam
membangun suatu ide-ide dan atau pemikiran. Aktivitas berpikir sesitematis,
memperlihatkan susunan pemikiran yang teratur dan tidak melompat-lompat.
Berpikir filsafat dikatakan pula sebagai berpikir metodis, mengingat semua
aktivitasnya senantiasa mempergunakan suatu metode atau cara pendekatan
tertentu yang secara metodologis dapat dipertanggungjawabkan dan teruji,
sehingga dengan begitu tentu akan mampu membuat jaminan terhadap produknya.
Karakteristik berpikir filsafat sebagaimana yang diuraikan diatas
meniscayakan semua aktivitas filsafat hendak bermuara pada suatu penemuan nilai
nilai kebaikan dan kebenaran sejati. Dari sini dapat dikatakan bahwa berpikir filsafat
adalah berpikir serius yang didukung oleh keinginan yang menggebu dari filsuf untuk
menemukan sesuatu yang berharga bagi kehidupan manusia di dunia yang sering
diistilahkan dengan nilai kebaikan, kebenaran dan atau kebijaksanaan. Satu realitas
selalu memiliki hubungan dengan realitas lainnya, baik sebagian maupun
keeluruhan dimensinya. Oleh karena itu untuk memperoleh nilai kebaikan dan
kebenaran yang sejati, seorang filsuf mesti melihat secara mendalam semua aspek
yang terkait dengan objek kajiannya. Dalam konteks inilah maka berpikir filsafat
disebut pula dengan berpikir radikal, karena memang kegiatannya meniscayakan
filsuf itu untuk melihat segala sesuatu itu secara radikal, sehingga persoalan yang
dipikirkan diteliti sampai ke akar-akarnya yang paling dalam menuju tarcapainya
pengambilan suatu keputusan yang memiliki nilai benar.
Berpikir filsafat selalu berkenaan dengan berpikir jauh ke depan bahkan
tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Dengan berfilsafat menjadikan seseorang
mengetahui tentang berbagai realitas yang ada di dunia, sehingga dengan
melahirkan berbagai pemikiran, keputusan, pendirian, dan keyakinan sedemikian
rupa tentu akan menjadi sesuatu yang akan dapat menghantarkan subjeknya
kepada penyempurnaan dan perbaikan-perbaikan dalam hidup dan kehidupan, baik
sebagai mahluk individu dan sosial, maupun sebagai mahluk etis dan religius.
Berarti berfilsafat adalah berupaya mencari dan menguak tabir realitas melalui
proses tata pikir logis, sistematis, kritis, metodis, radikal dan universal agar dapat
menyingkap kebenaran dan kebaikan yang bersembunyi di dalamnya menuju
pemahaman yang komprehensif.
Singkat kata filsafat hendak menguak berbagai rahasia yang terkandung
dalam berbagai realitas dunia guna mengisi kehidupan manusia baik sebagai
mu’abbid khalifah fil-al-ardh, dan ‘immarah fil al-ardh. Secara sederhana berpikir
dapat diartikan sebagai upaya kerja rasio manusia dalam membuat hubungan
antara realitas dan atau konsep-konsep yang ada untuk menemukan suatu
5