Page 47 - Filsafat Ilmu dan Rekonstruksi Teori - Syarifuddin
P. 47

bahkan tanpa batas (bordeless world). Jaringan kerjasama menjadi modal sosial,
        ekonomi dan budaya yang semakin dibutuhkan.
              Interaksi  sosial-ekonomi  semakin  terbuka  bebas.  Proses  internasionalisasi
        kehidupan sosial ekonomi berjalan cepat lancar tanpa regulasi berarti. Regulasi sulit
        membendung  kecepatan  perubahan  kehidupan  karena  pengaruh  TIK  jauh  lebih
        masif  dari  pada  pertumbuhan  pembuatan  regulasi.  Cara-cara  berinteraksi  pun
        semakin terbuka luas. Paradok kehidupan semakin tajam dan bahkan sering lucu.
        Kaum  dosen  sebagai  contoh  bisa  pergi  keluar  negeri  untuk  studi  lanjut  atau
        mengikuti  penyegaran  butuh  kerja  keras  untuk  mendapatkan  nilai  TOEFL  550.
        Sementara anak kampung dengan pendidikan SMK sederajat bekerja dan hidup di
        luar negeri hanya dengan membuka diri menjadi suami atau istri bule tidak perlu
        TOEFL 550.
              Tentu dua hal ini tidak bersifat komparabel atau dapat dibandingkan begitu
        saja.  Kehidupan  suatu  negara  ditantang  kemampuannya  merespon  secara
        fungsional  fenomena  “5I-E”  yaitu:  (1)  Investment,  (2)  Industry,  (3)  Information
        technology,  (4)  Individual  consumers,  (5)  Intellectualism;  dan  (6)  Environment.
        Investasi baik dalam bentukfinansial terlebih investasi pendidikan dan pelatihan skill
        kerja  bagi  semua  warga  negara  merupakan  agenda  penting  TVET  Abad  XXI.
        Investasi  pengetahuan  dan  skill  kerja  merupakan  bagian  penting  dalam  proses
        pengembangan industri produksi maupun jasa. Setiap investasi harus memberi nilai
        balik  yang  memadai,  sustained  profitable  growth,  langgeng  berkelanjutan,
        menguntungkan, wajar dan adil secara sosial, memberi perlindungan untuk bertahan
        dan hidup berkelanjutan tanpa batas. Industri berbasis pengetahuan menjadi trend
        pilihan penanam modal (investor).
              Pendidikan dan pelatihan skill telah menjadi industri tersendiri. Banyak negara
        telah  membuat  investasi  besar  untuk  pendidikan  dan  pelatihan  baik  bagi  warga
        negaranya  maupun  untuk  penyerapan  devisa  luar  negerinya.  Pendidikan  dan
        pelatihan  skill  menjadi  kebutuhan  setiap  anggota  masyarakat.  Dalam  industri
        berbasis  pengetahuan  human  capital  menjadi  bagian  penting.  Manusia  sebagai
        modal  pembangunan  bangsa  yang  utama.  Intelektualisme  (intellectualism)  atau
        kecendikiawanan  sumberdaya  manusia  menjadi  elemen  kunci  keberadaban
        bangsa. Manusia cendikia adalah manusia-manusia yang tahu, mampu, dan mau
        memecahkan setiap permasalahan sosial-ekonomi budaya lingkungan yang ada di
        masyarakat  secara  komprehensif  menggunakan  pendekatan  teknologi  dan  sains
        yang  akurat.  Manusia  cendikia  adalah  manusia  yang  tahu  mengukur  dan
        menetapkan kebutuhan dirinya sendiri (individual consumer) dan tidak terjebak oleh
        keinginan-keinginan  yang  berlebihan  apalagi  hingga  merusak  lingkungan.
                                                                                       36
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52