Page 49 - Filsafat Ilmu dan Rekonstruksi Teori - Syarifuddin
P. 49

B.  Persyaratan Skill Dunia Kerja Baru
              Skill  adalah  abilitas  seseorang  untuk  tampil  dalam  suatu  aktivitas  yang
        melibatkan  fisik  dan  mental.  Skill  seseorang  diukur  dari  performance  yang
        ditunjukkan  pada  saat  beraktivitas.  Kebugaran  fisik  dan  kesehatan  mental
        menentukan  performance  skill  seseorang.  Mengemudi  mobil  melibatkan  aktivitas
        fisik dan mental. Mengemudi mobil membutuhkan kesehatan dan kebugaran fisik
        serta kesiapan mental mengendalikan kendaraan di jalan raya. Gangguan fisik dan
        mental akan mempengaruhi performance skill seseorang. Skill bisa berkembang,
        stagnan dan meluruh.
              Untuk merawat skill diperlukan latihan secara terus menerus. Jika tidak terlatih
        maka skill itu menjadi stagnan dan bahkan meluruh. Faktor usia, kesehatan dan
        kebugaran  fisik,  kekuatan  mental,  tingkat  keterlatihan  mempengaruhi  skill
        seseorang. Dalam menjalankan suatu aktivitas yang membutuhkan skill perlu sekali
        memperhatikan kesiapan seseorang pada saat melakukan aktivitas tersebut. Oleh
        karena skill bisa meluruh dan berkembang maka sertifikat skill harus berbatas waktu
        dan harus diuji kembali secara periodik. Masifnya penggunaan teknologi khususnya
        TIK di tempat kerja menyebabkan terjadinya de-skilling jobs dan up-skilling jobs.
              Dalam dunia kerja ekonomi berbasis pengetahuan kaum proletariat digantikan
        oleh  kaum  cognetariat  dimana  pekerjaan  bergeser  dari  tugas  manual  ke  proses
        simbolik  (Toffler  &  Toffler,  1995).  Memanggil  seseorang  tidak  perlu  lagi  dengan
        berlari dan berteriak lantang, cukup on chat dan sejenisnya. Konsep “mind workers”
        atau  pekerja  berbasis  pengetahuan  muncul  akibat  transformasi  pekerjaan  itu.
        Persyaratan skill berubah akibat perubahaan dunia kerja baru. Perubahan jabatan
        atau pekerjaan selalu mensyaratkan skill dan kualifikasi dengan standar tertentu.
        Jika persyaratan skill dan kualifikasi yang dibutuhkan tidak sesuai standar nasional
        atau internasional maka pemberian jabatan atau pekerjaan tidak dapat dilakukan.
        Bahkan  jika  dilakukan  dapat  dipastikan  memberi  resiko  kegagalan.  Kebutuhan
        pelatihan dan pengembangan skill tenaga kerja masa kini dan masa depan terkait
        erat dengan perubahan konteks tuntutan dunia kerja. Konteks dunia kerja meliputi
        kebijakan kedunia kerjaan, ketersediaan lapangan kerja, sebaran jumlah dan jenis
        lapangan kerja, regulasi ketenagakerjaan, harapan pemberi kerja, perkembangan
        IPTEKS,  kemampuan  berkomunikasi  secara  off/on  line.  Kekurangan  dan  ketidak
        sesuaian  skill  pekerja  dengan  tuntutan  dunia  kerja  masih  banyak  terjadi.
        Kekurangan  dan  ketidaksesuaian  skill  pekerja  disebabkan  oleh  perkembangan
        IPTEKS yang secara gradual merubah sistem dan peralatan kerja di tempat kerja.
        Akibatnya  persyaratan  skill  kerja  berubah  dan  berkembang.  Masalah  ini  dapat
        diatasi dengan pelatihan kembali atau skill upgrading. Problematika pelatihan skill
                                                                                       38
   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54