Page 52 - Filsafat Ilmu dan Rekonstruksi Teori - Syarifuddin
P. 52

terlatihnya semua tenaga kerjanya dengan baik dan berkelanjutan. Ketersediaan
        tenaga kerja terdidik dan terlatih dengan baik akan meningkatkan daya saing bangsa
        dan  menjadi  elemen  kunci,  aset  bangsa  atau  organisasi  atau  lembaga  dalam
        memacu  peningkatan  produktivitasnya.  Pemberi  kerja  sangat  bergantung  pada
        lembaga  pendidik  dan  pelatih  pekerja  berpengetahuan  dan  skillful  dalam
        menciptakan  produk  dan  layanan  bernilai  tambah  secara  efisien  dan  efektif  dan
        berdaya bersaing.
              TVET memainkan peranan penting. Peralatan bukan lagi sebagai aset utama
        dalam  Abad  XXI  ini.  Kemakmuran  ekonomi  dalam  ekonomi  global  sangat
        bergantung pada kemampuan mengembangkan, mengelola, menarik perhatian, dan
        merawat tenaga kerja terdidik dengan baik dan jaringan sosial. Kondisi semacam ini
        mendorong  semua  negaranegara  di  dunia  melakukan  re-engineer  TVET.  TVET
        dipilih  dan  digunakan  sebagai  penggerak  untuk  menyiapkan  tenaga  kerja
        profesional  dengan  skill  tinggi  agar  mulus  memasuki  pasar  tenaga  kerja  lalu
        berkembang karirnya. Peningkatan relevansi TVET terhadap kebutuhan pasar dunia
        kerja masa depan yang berubah cepat dilakukan melalui:
        1.  Pembaharuan  dan  pengembangan  TVET  yang  dapat  mengidentifi-kasi
            kebutuhan skill masa kini dan masa depan;
        2.  Meningkatkan  perhatian  pada  profesi-profesi  yang  mengalami  defisit  atau
            kekurangan skill pada personilnya;
        3.  Mengintegrasikan  teknologi  informasi  dan  komunikasi  kedalam  TVET  untuk
            peningkatan peran di tempat kerja dan masyarakat;
        4.  Memasukkan  konsep  pendidikan  ‘green’  economies  and  ‘green’  societies
            sebagai  bagian  dari  program-program  dan  kualifikasi  agenda  TVET  menuju
            pembangunan dengan konsep rendah karbon;
        5.  Memberi perhatian lebih pada persyaratan kebutuhan dan permintaan lokal;
        6.  Mengembangkan  frameworks  dan  mekanisme  insentif  untuk  menaikkan
            relevansi perencanaan dan pengelolaan kurikulum, kualifikasi lulusan, penilaian,
            kerjasama untuk magang, dan belajar di tempat kerja.

              Seseorang  dipanggil  ditugasi  melakukan  pekerjaan  atau  jabatan  karena
        memiliki  skill  dan  kualifikasi  yang  sesuai  dengan  tuntutan  dan  tingkat  kerumitan
        pekerjaan atau jabatan itu sendiri. Penguatan skill pada sektor transportasi udara,
        eASEAN,  kesehatan,  dan  pariwisata  sebagai  sektor  jasa  prioritas  Masyarakat
        Ekonomi  ASEAN  (MEA)  sudah  lewat  enam  tahun.  Pusat-pusat  pendidikan  dan
        pelatihan  skill  sektor  jasa  prioritas  harus  tahu  betul  standar  dan  kualifikasi
        pendidikan dan pelatihan yang harus diberikan. Apakah pusat-pusat pendidikan dan
                                                                                       41
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57