Page 73 - Filsafat Pendidikan Vokasi dan Kejuruan - Amran Amiruddin
P. 73
bekerja melalui jejaring kerjasama; (3) menggunakan
skill berpikir orde tinggi (kritis, kreatif, komunikatif,
kolaboratif). Perkembangan karakteristik dunia kerja
semacam ini menuntut pembelajaran TVET modern
bermuara pada terbangunnya suatu masyarakat yang
memiliki sistem sosial dan sistem budaya berbasis
sains, teknologi dan rekayasa. Masyarakat dengan
sistem sosial budaya berbasis sains, teknologi, dan
rekayasa adalah tatanan masyarakat yang cerdas
dan produktif dalam memanfaatkan sains dan
teknologi dalam memecahkan berbagai pertanyaan
dan permasalahan di masyarakat.
TVET membutuhkan pengembangan
partnership yang baik dan mesra dengan dunia kerja
dalam membangun sinergi antara pendidikan dan
pelatihan dengan dunia kerja. Partnership dilakukan
dalam proses pengembangan kompetensi baik yang
bersifat generik maupun yang bersifat spesifik, skill
teknis, kewirausahaan, etika kerja, pengembangan
fasilitas pelatihan, dan lain sebagainya. Walaupun
TVET membutuhkan dunia kerja akan tetapi tidak
boleh menjadi underbow dan dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan usaha mereka semata. TVET
tidak boleh mengeksploitasi peserta didik sebagai alat
pemenuh kebutuhan industri dan dunia kerja.
TVET juga memerlukan partnership dengan
lembaga swadaya masyarakat yang berfungsi
melakukan pengawasan dan supervisi program-
program yang dilaksanakan. Masyarakat diharapkan
ikut memberi pengawasan program-program yang
66