Page 82 - Filsafat Pendidikan Vokasi dan Kejuruan - Amran Amiruddin
P. 82

juga perlu difasilitasi melalui pelatihan nonformal dan
                  informal.  ILO  bersama  UNESCO  dalam  kongres
                  internasional  kedua  di  Korea  pada  tahun  1999
                  menetapkan  konsep  pendidikan  dan  pelatihan
                  teknikal dan vokasional dengan nama Technical and
                  Vocational Education and Training (TVET).  Sejak itu
                  terminologi  TVET  digunakan  secara  baku  dalam
                  semua  kajian  akademik  dan  literatur  pendidikan
                  Vokasional.  TVET  digunakan  sebagai  strategi
                  pemenuhan  pendidikan  untuk  semua  (Education  for
                  All/EFA)  dan  pendidikan  untuk  pembangunan
                  berkelanjutan     (Education      for    Sustainable
                  Development/ESD).
                         Indonesia      menggunakan        nomenklatur
                  pendidikan  kejuruan  pada  tingkat  menengah  dan
                  pendidikan  vokasi  pada  tingkat  pendidikan  tinggi.
                  Pendidikan  kejuruan  diselenggarakan  di  Sekolah
                  Menengah  Kejuruan  (SMK)  dan  Madrasah  Aliyah
                  Kejuruan (MAK). Pendidikan Vokasi diselenggarakan
                  di  Politeknik  dan  Sekolah  Vokasi  dengan  jenjang
                  Diploma  1,  Diploma  2,  Diploma  3,  dan  Diploma  4.
                  Sekolah  Vokasi  lahir  di  universitas  besar  yang
                  kemudian disapih dari induknya karena kelahirannya
                  tidak  cocok  dengan  visi-misi  universitas  sebagai
                  lembaga pendidikan berbasis riset.
                         Pemilihan  nomenklatur  Pendidikan  Kejuruan
                  dan  Pendidikan  Vokasi  belum  menunjukkan  konsep
                  yang  jelas.  Penetapan  nomenklatur  baru  didasarkan
                  pada      perbedaan       tingkatan     pelaksanaan
                  pendidikannya.  Indonesia  dapat  dikatakan  belum
                  memiliki  konsep  yang  jelas  tentang  pendidikan  dan
                  pelatihan   teknikal   dan   vokasional.   Akibatnya
                                                                     75
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87