Page 83 - Filsafat Pendidikan Vokasi dan Kejuruan - Amran Amiruddin
P. 83
pendidikan kejuruan dan pendidikan vokasi menjadi
ranahnya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
dan Departemen Riset dan Pendidikan Tinggi.
Sedangkan pelatihan kejuruan menjadi ranah
Departemen Sosial, Departemen Pertanian,
Departemen Perindustrian, Departemen Ketenaga
Kerjaan, Departemen Dalam Negeri.
Kondisi semacam ini perlu menjadi perhatian
bersama, bagaimana mulai membangun framework
yang utuh tentang pendidikan dan pelatihan teknikal
dan vokasional yang komprehensif. Negara-negara
berpenduduk besar dengan disparitas kemampuan
pendidikan yang lebar lebih tepat menggunakan
TVET. Akses pendidikan dunia kerja yang bersiat
formal yang masih relatif rendah dapat diatasi melalui
pelatihan-pelatihan singkat pada kompetensi atau skill
tertentu saja tanpa harus melalui pendidikan formal
yang panjang. Demikian juga bagi pekerja aktif dalam
meningkatkan kompetensinya dapat dilakukan melalui
pelatihan singkat selain pendidikan formal yang
menyita waktu, biaya, dan produktivitas kerja.
Praksis pendidikan vokasional di Indonesia
cenderung dipengaruhi oleh mazhab Prosser. Sistem
pendidikan di Indonesia membagi pendidikan
vokasional secara terpisah dengan pendidikan
akademik. Pendidikan kejuruan tingkat menengah
diselenggarakan di SMK / MAK dan pendidikan
vokasional diselenggarakan di Akademi, Sekolah
Tinggi, Politeknik, Institut, Universitas. Sedangkan
pendidikan akademik tingkat menengah
diselenggarakan di SMA / MA dan pendidikan
akademik tingkat tinggi diselenggarakan di
76