Page 84 - Filsafat Pendidikan Vokasi dan Kejuruan - Amran Amiruddin
P. 84

Universitas  /  Institut  /  Sekolah  Tinggi  /  Akademi.
                  Pemisahan  pendidikan  kejuruan  dan  vokasional
                  dengan  pendidikan  akademik  merupakan  ciri  pokok
                  dari pendidikan dengan aliran filosofi esensialisme.
                         Teori Prosser masih sangat kuat pengaruhnya
                  terhadap  praktik-praktik  pendidikan  vokasional  di
                  Indonesia.  Ciri  mendasar  yang  ada  adalah  sekolah
                  kejuruan  dan  kampus  vokasional  mengembangkan
                  kurikulum  berbasis  kompetensi  yang  digali  dari
                  kompetensi-kompetensi  kerja  di  industri.  Kurikulum
                  pendidikan  vokasional  berbasis  kompetensi  kerja
                  industri  dan  dunia  kerja  Standar  kompetensi
                  ditetapkan   berdasarkan     standar   dunia   kerja.
                  Pembelajaran     menggunakan      alat-alat,   bahan,
                  prosedur  kerja  yang  mendekati  standar  Industri.
                  Konsekuensi  logis  yang  terjadi  kegiatan  pelatihan
                  pengembangan skill membutuhkan biaya tinggi untuk
                  keperluan  energi,  bahan  praktikum,  dan  peralatan
                  praktikum.  Walaupun  standar  kebutuhan  ini  sulit
                  terpenuhi di sekolah.
                         Pendidikan  kejuruan  atau  vokasional  sebagai
                  pendidikan  untuk  dunia  kerja  sangat  penting  fungsi
                  dan  posisinya  dalam  memenuhi  tujuan  kebijakan
                  ketenagakerjaan.  Kebijakan  ketenagakerjaan  suatu
                  negara  diharapkan  mencakup  lima  hal  pokok  yaitu:
                  (1)  memberi  peluang  kerja  untuk  semua  angkatan
                  kerja yang membutuhkan termasuk kaum disabilitas;
                  (2)  pekerjaan  tersedia  seimbang  dan  merata
                  sepanjang  waktu  di  setiap  daerah  dan  wilayah;  (3)
                  memberi penghasilan yang mencukupi sesuai dengan
                  kelayakan    hidup    dalam     bermasyarakat;    (4)
                  pendidikan  dan  latihan  mampu  secara  penuh
                                                                     77
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89