Page 90 - Filsafat Pendidikan Vokasi dan Kejuruan - Amran Amiruddin
P. 90
mencerminkan filosofi esensialisme dimana Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) memisahkan
pendidikan akademik dan vokasional.
Disisi pragmatisme di sebelah kanan
ditunjukkan bahwa tujuan TVET adalah untuk
memenuhi seluruh kebutuhan diri individu seseorang
dan persiapan menjalani kehidupannya. Karakteristik
dasar TVET dalam filosofi pragmatisme adalah
menekankan pada kemampuan pemecahan masalah
dan berpikir orde tinggi, pembelajarannya dikonstruksi
dari pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki
sebelumnya untuk memecahkan masalah.
Keseluruhan penguasaan pengetahuan dalam proses
pembelajaran adalah untuk memecahkan masalah
yang dihadapi dalam seluruh proses menjalani
kehidupan di masyarakat.
Pragmatisme memberi ruang kreativitas,
kemampuan pemecahan masalah, dan antisipatif
terhadap perubahan-perubahan pendidikan Abad
XXI. Kemudian pada sisi bawah pragmatisme
rekonstruksionis strand menyatakan bahwa tujuan
TVET adalah melakukan transformasi masyarakat
menuju masyarakat demokratis, membangun
masyarakat belajar, organisasi belajar, bersifat
proaktif, tidak mengekalkan diri hanya pada praktik-
praktik dunia kerja yang ada saat ini. Mengadopsi isu-
isu dan masalah masalah ketidak adilan dan ketidak
merataan pekerjaan. Pragmatisme rekonstruksionis
strand mendukung pendidikan kejuruan yang mandiri
tidak menggantungkan diri pada pemberi kerja serta
siap menciptakan kerja menjadi wirausahawan.
83