Page 93 - BUKU MATEMATIKA DASAR 1_Neat
P. 93

  
                                                            
                                                            =    [  (  )]
                                                                  
                                                          
                                                              ′
                                              =   [  (  )]   −   .    (  ),           −    ≥   
                        Bila     − 1 ≥ 0  haruslah  diisyaratkan    (  ) ≠ 0.  Persamaan  terakhir  merupakan

                        aturan  pangkat  yang  diperumum  secara  persis  dapat  dituliskan  dalam  teorema
                        sebagai berikut :


                        Teorema

                                                                                         ′
                                                                         
                        Jika r adalah bilangan rasional maka     [  (  )] =    [  (  )]   −1 .    (  ) dimana f
                                                                 
                        terdefinisi dan terdiferensial.

                        3.5 TURUNAN TINGKAT TINGGI

                               Misalkan  fungsi  f  terdefinisi  pada  selang  terbuka  I  dan     = {   ∈

                          /   (  )       }. Karena   ’(  ) didefinisikan melalui proses limit yang tunggal, maka
                           ′
                        untuk  setiap     ∈     terdapat  tepat  satu  nilai    ’(  ).  Ini  mengakibatkan  pengaitan
                        antara    ∈    dengan   ’(  ) ∈     merupakan suatu fungsi. Jika    (  )  ada untuk k =1,

                        2, 3, …, n , maka fungsi turunan kedua, ketiga dan seterusnya didefinisikan dengan

                        cara yang sama seperti

                                      ′
                         ′′
                           (  ) =  lim     (  +ℎ)−  ′(  )    bila limit ini ada
                                 ℎ→0       ℎ
                                       ′′
                         ′′′
                           (  ) =  lim     (  +ℎ)−  ′′(  )    bila limit ini ada
                                  ℎ→0       ℎ
                                                 
                                        
                           
                           (  ) =  lim     (  +ℎ)−   (  )    bila limit ini ada
                                 ℎ→0       ℎ
                        Lambang yang digunakan :

                                    ′
                         ′′
                           (  ) =    [   (  )]  artinya turunan kedua dari fungsi f
                                       
                                    ′′
                         ′′
                           ′(  ) =    [   (  )]  artinya turunan ketiga dari fungsi f
                                        
                                      
                           
                           (  ) =    [   (  )]  artinya turunan ke n dari fungsi f
                                       
                        Lambang turunan ke n dari sutu fungsi y = f(x) dapat ditulis dalam bentuk






                                                              86
                                                                                      
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98