Page 118 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 118

------------------------····-
                                                            ....... ..





              (Artinya  "Tidak  ada suatu  cacad  yang  parah  dalam  watak penduduk
              biasa.  betapa  pun  agaknya  buruknya  pemerintahan  "tradisional"
              mereka.  Mereka  hidup  di  bawah  rangsangan  dan  motip  yang  sama,
              memiliki  perasaan  yang  sama  pula, dan bila suatu saat berkesempatan,
              akan  maju  pesat dalam peradabannya sebagaimana orang lain ; dan bila
              suatu  ketika  terbebas  dari  himpitan  serta  ketidak  becusan  keadaan
              dimana  mereka  bekerja,  lalu  berada  dibawah  perlindungan yang ter-
             hormat.  maka  tidaklah  akan  ada  lagi  kekurangan  tenaga  kerja  dan
             usaha-usaha.  Bila  suatu  saat  pelarian,  godaan  yang  membuat  mereka
             jahat  itu  yang  meran,gkum  kehidupan  mereka ,  disingkirkan.  maka
             mereka akan penuh persaudaraan dan jujur terpecaya.
                 , .........  mengenai godaan-godaan,  pelarian. y;rng  menyeret  mereka
             ke jalan  yang  sesat  itu  perlu  saya  utarakan  bahwa  pemasukan  utama
             dari  Gubernemen,  baik  di  Bengkulu  dan  di  lain-lain  keresidenan,
             adalah  berjudi  serta  adu  ayam.  Mengenai  perjudian,  saya  (Thomas
             Stamford  Raffles) tidak mau  bicarakan  sekarang, karena ia  berkaitan
             pula  dengan  pemasukan bagi pemerintahan di  Benggala (India). Tetapi
             mengenai  adu  ayam .  yang  sepenuhnya  bersifat  lokal.  maka  sebagai
             kepala  pemerintahan.  saya  berkewajiban  untuk  mengutarakan  bahwa
             meneruskan  usaha  penyabungan  ayam  tersebut.  adalah  merusak
             azas-azas  pemerintahan  yang  baik  mana  pun  jua,  tata  tertib  sosiaL
             serta  akhlak  rakyat  penduduk  negerinya.  Akhirnya  tahun  1825
             (tanggal  6  April)  lnggeris mengakhiri  penjajahannya  di  Bengkulu  dan
             selanjutnya  menduduki  Singapura  seperti  yang  ditetapkan  dalam
             Perjanjian  London tanggal 17 Maret  1824.
             Masyarakat Kota  Dalam Penjajahan  Belanda
             Pemerintah  jajahan  Inggeris  menyerahkan  kekuasaan  atas
         daerah  Bengkulu  (tanpa  daerah  Rejang  pedalaman)  kepada
         pemerintah  jajahan  Belanda.  di  luar  pengetahuan  rakyat Beng-
         kulu  yang  terjajah.  Rakyat  Bengkulu  setuju  atau  tidak  setuju
         terpaksa menerima  saja apa yang terjadi dalam .panggung sejarah
         itu.  Tetapi  pemerintahan  jajahan  Belanda  kurang  persiapan
         mendalami  keadaan  sebenarnya  yang  terjadi  di  Bengkulu
         sewaktu  dalam  masa  jajahan  Inggeris.  Pemerintah  jajahan
         lnggeris  tidak  menyerahkan  arsip-arsip  pemerintahan  tentang
         hal  ini, sebab arsip tersebut telah lebih dahulu dikirimkannya ke

                                                                  109
   113   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123