Page 122 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 122
'= '•~~f~~.~~{;;e~~i~;:~··
Untuk menyalurkan ide dan semangat sosial masyarakat, -
maka di antara rakyat Bengkulu pada akhir kekuasaan peme-
rintahan kolonial Belanda menggabungkan diri, masuk pada
salah satu organisasi sosial dan organisasi sosial politik yang ada.
Adapun organisasi sosial dan organisasi sosial politik yang
berdiri di Bengkulu adalah :
1) Sereka t Islam (1913) ca bang Bengkulu dengan para pe-
ngurus: R. Gunawan, Haji Muhammad, HM Ali, Azhari,
Hasan Basri, Taher .clan lain-lain.
2) PARINDRA (1939) dengan pimpinan : M. Suhud
3) GAPI, dengan para pengurus: M. Ali Chanafiah, A. Rivai
Darwis, Kukun Gunadi, Byas, Maria Rani, Hamdan Mahyudin
dan Iain-lrun.
Di lapangan pendidikan dan sosial berdiri pula organisasi
Muhammaddyah (1928) dan Pandu Hisbul Walhan, Taman
Siswa dan Pandu KBI (1931 ), Sekolah Jamiatul Chair, Muaw-
wanatul Chair Arabische school (MAS), Tasyniatul Chair,
dan Sekolah yang didirikan oleh Yayasan Semara.< Bengkulu
(1932) seperti MULO dan PPB (Persatuan Pengajaran Bengkulu).
3. Keadaan Sosial Ekonomi Masyarakat Pada Masa Pemerintah-
an Militer Jepang (1942 - 1945)
Tanggal 24 Februari I 942 pukul I 4.00 WIB masuklah bala
tentara Jepang ke Bengkulu. lring-iringan mobil baja, truk
militer Jepang lengkap dengan persenjataannya di bawah
pimpinan Kolonel Kangki memasuki Kota Bengkulu. Sebagian
dari masyarakat Kota Bengkulu, khususnya kaum politisi,
kelompok murid-murid sekolah Taman Siswa berbaris beramai-
ramai; mereka turut menyongsong kedatangan balatentara
Jepang dengan harapan hari esok yang lebih cerah dari pada
penjajahan Belanda dan lnggeris yang dialami berabad-abad
lamanya.
113