Page 127 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 127

------------·-------------·-------------- -,





                     Pada masa  itu  pula kita  mengenal  keong, sejenis siput yang
                  disengaja disebarkan  oleh  J epang.  Binatang ini,  adalah binatang
                  perusak  pemakan  dauri-daun  palawija. Agaknya  binatang keong
                  ini disebarkan juga untuk persediaan makanan manusia. Ada lagi
                 jenis kutu putih yang oleh masyarakat setempat disebut "tumo".
                  Binatang kecil  ini hidup di sela-sela baju dan pakaian khususnya
                  pada pakaian lantung.
                     Bahan-bahan  tekstil  jenis  dan  kualitas  apa pun sukar sekali
                  di  dapat.  Tidak  mengherankan  apabila  rakyat  yang  beragama
                  Islam  terutama yang hidup  di  daerah pedalaman mengkafankan
                 jenazah  keluarga  masyarakatnya  dengan  kain  lantung  ataupun
                 daun-daunan.
                     Bermacam-macam usaha rakyat mempertahankan hidupnya.
                 Ada  yang  mencoba  menyembuhkan  penyakit  demam  yang
                 dideritanya  dengan  meminum air rebusan  kulit pohon mahoni.
                 Obat  dari  dukun  dan  dari  alam  merupakan sasaran yang paling
                 tepat pada waktu itu .
                    . Beberapa  banyak  penduduk  yang  dipekerjakan  untuk
                 membangun  kubu  pertahanan,  membuat  lapangan  terbang,
                 menggali lubang-lubang perlindungan  tanpa jaminan  ~osial  dan
                 perawatan  yang  wajar  ketempat-tempat  lain  seperti  di  Pulau
                 Enggano,  Lapangan  Terbang  Talang  Betutu,  dan  Lapangan
                 Terbang Manna  tidak pernah kembali lagi ke kampung halaman-
                 nya.
                     Pelaksanaan sistim  perekonomian Jepang yang kejam di luar
                  perikemanusiaan  itu  mengakibatkan  timbulnya  rasa  benci  dan
                  sakit  rakyat  Bengkulu  terhadap  Jepang  secara  mendalam,
                  sehingga  hilang pulalah  harapan-harapan  yang pernah  didamba-
                  kan  rakyat  terhadap  bangsa  Jepang  pada  awal  tahun  peme-
                               9
                  rintahannya.1  )


                  19)  Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek IDSN , Sejarah Perlawanan
                     Terhadap Kolonia/is me  dan Jmperialisme  di Daer  ah Bengkulu , 1982/ 1983,
                     ha/. 202-208.

                 118





                                                                                      •• ·1
   122   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132