Page 125 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 125
·------·"·-·-·· ----·-·· ---------- --.
{~~~·t::~· .. . . . . . ·. . . ·. ; . ·. ·.· .. -.. >.;-:;:_~_:,~;;~~>i!:t
" ' .. -....,. .:·- ·, ... ~ . •. . . . ·.·: .. Setiap petani . diwajibkan _ata~ ~ipaks~-~1:1 ui)tuk -~~-~-~ar --~~·:·~
hasil panennya kepada imatu badan yahg dibentiik o"foh Peme.: ·--~_:c7'·-:-·'.~,,
rintah Jepang dengan harga atau ganti rugi yang rendah. Karena
itu banyak petani-petani yang menghilang masuk ke dalam
hutan atau menyembunyikan padinya di ladang-ladang yang
letaknya jauh dari dusun. Setiap hari kita akan melihat barisan
konvoi gerobak atau delman penduduk yang secara bergiliran
dan estafet membawa padi atau beras menuju gudang yang
sengaja disediakan oleh Pemerintah Jepang. Seringkali kita
mendengar rintihan dan keluhan petani karena padinya dikuras
seluruhnya oleh Jepang. Perintah Jepang tak dapat dihalangi.
Setiap usaha untuk menghalangi kehendak Jepang tersebut, bisa
saja ia akan mendapat hukuman yang berat atau lumbung
padinya dibakar habis. Hasil produksi pertanian sangat
menurun. Hal ini disebabkan berkurangnya tenaga kerja yang
akan mengerjakan sawah atau ladang. Setiap penduduk tua-
muda banyak meninggalkan dusun kampung halamannya,
karena terpanggil untuk melaksanakan kerja paksa sebagai BPP
(Badan Pembantu Pemerintah = romusha) ke tempat lain.
Pemuda-pemuda berusia 14 - 25 tahun dipanggil untuk berlatih
sebagai anggota Seinendan dan banyak pula yang ditarik men-
jadi Heiho dan Gyugun Produksi padi menurun bukan saja
karena masalah kekurangan tenaga kerja, tetapi juga disebabkan
tidak adanya perhatian pemerintah sedikit pun untuk memper-
baiki pengairan, sarana perhubungan dan pemasaran, bahkan
hampir semua hasil pertanian yang ada dikuras untuk keperluan
militer Jepang. Kehidupan petani semakin melarat dan penuh
ketakutan.
Begitu pula perkebunan tak satu pun terurus dengan baik.
Di atas tanah-tanah pe_rkebunan, rakyat diperintahkan membuat
lubang-lubang perlindungan, menanami dengan jarak dan
· palawija. Penanaman jarak untuk meneduhi kubu pertahanan
(kamuflase) dan buah jarak akan digunakan untuk minyak
pelumas kapal terbang. Sebagai pengganti beras yang hilang,
penduduk menggantikan beras dengan yang lain. Kalau tadinya
116