Page 129 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 129
terhenti dan terbengkalai. Tentara Jepang tampak lesu dan
kebingungan. Ketiga, anggota-anggota heiho dan gyugun
dibubarkan (16 Agustus 1945). Mereka diperintahkan pulang ke
kampungnya masing-masing.
Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pertama kali
diterima di daerah Bengkulu tanggal 3 Septemoer 1945 melalui
Surat Kabar Palembang Simbun. Kedua peristiwa tersebut yakni
berita tentang Jepang kalah perang dan Indonesia Merdeka,
merupakan modal bangsa yang sangat besar dan tak temilai
harganya dan sebagai pendorong bangsa membangun masya-
rakat yang lebih maju.
Selanjutnya secara spontan dalam waktu singkat tokoh-
. tokoh politik, para pendidik/guru, golongan cerdik cendikiawan
(Ali Chanafiah, Sabri dan lain-lain), para pemuda (PKR) ter-
masuk lepasan heiho dan gyugun, wanita dan kelompok sosial
lainnya bangklt bersama untuk memberi semangat persatuan
dan kesatuan kepada rakyat guna mengumumkan, menegakkan
dan mempertahankan kemerdekaan. Tanggal 11 Oktober 1945
bendera merah putih secara resmi dikibarkan. Bendera merah
putih menggantikan bendera hinomaru, kekuasaan pemerintah-
an sepenuhnya dipegang oleh putra-putra Indonesia.
Perkembangan keadaan berjalan begitu cepat. Kalau selama
ini Jepang dipandang sebagai saudara tua yang berada di pihak
menetukan, sed.angkan bangsa Indonesia adalah pihak yang
selalu patuh dan penurut, sekarang terjadi sebaliknya. Bangsa
kita memegang politik kekuasaan pemerintahan Republik
Indonesia secara utuh. Pusat pemerintahan terlet_ak di Bukit
Tinggi, pimpinan keresidenan pertama adalah Ir. Indra Caya.
Tentara Jepang dan sekutu-sekutunya (Korea, Mansyuria)
berangkat kembali ke tanah air masing-masing (Februari 1946).
Keadaan masyarakat mulai stabil. Tetapi tidak lama kemudian
situasi politik terganggu kembali. Hal ini tidak lain . akibat
·terjadinya peristiwa Agresi II dari kolonialis Belanda. Dua
peristiwa ini dihadapi rakyat dengan tabah dan yak.in. Negara
120