Page 134 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 134

dan  akhirnya  gagal  untuk  menghasilkan  sesuatu  semangat
           pemuda yang meluap melalui Nawawi Manaf dalam perundingan
           tersebut,  keluar  pernyataan  bahwa  besok  pagi  tanggal  26
           Oktober  1945  pukul  09.00 bila pemerintah sipil  tidak  diserah-
           kan kepada Pemerintah  Republik  Indonesia,  para pemuda akan
           bertindak  menduduki  Kantor  Guseikanbu  (Kantor  Residen
           Jepang)  dan  keselamatan  Jepang  tidak  terjamin.  Kegagalan
           perundingan ini  dibawa ke sidang KNI yang memang menunggu
           hasil  perundingan  tersebut.  Dengan  perhitungan  bila  dengan
           cara pemuda menduduki  Kantor Guseikanbu  dengan  kekerasan
           akan  timbul  peristiwa  yang  memungkinkan jatuh korban yang
           tidak  perlu.  Karena  tidak  seimbang  pernyataan,  maka  diambil
           keputusan  dengan secara bulat yakni mengdaan aksi pemboikot-
           an  dan  pemogokan terhadap semua usaha dan kerja ang berbau
           Jepang.  Rapat  berjalan  dan  meningkat  panas  ketika  seorang
           pejabat  tinggi  yang  mengemukakn  bahaya  pemboikatan  dan
           pemogokan  yang  memungkinkan  pertumpahan  darah. Seorang
           anggota  KNI  dengan  suara keras meminta supaya melemparkan
           pejabat  tinggi  yang  pengecut  itu  keluar  gedung.  Pemuda  pun
           mendekat  dan  mata-mata  tombak  berkilat-kilat  merah  kena
           sinar  lampu.  Berkat  kebijaksanaan  pimpinan sida,1g  insiden  ini
           tidak  sampai  terjadi  dan  pejabat tersebut langsung minta maaf
           dan  menurut  apa  yang jadi  putusan  KNI.  Putusan  tetap yakni
           mengadakan  pemboikatan/pemogokan  bagi  seluruh  daerah
           Bengkulu  terhadap  semua  usaha  dan  karya  berbau  J epang.
           Segala  tatacara  kerja  diatur  agar  tidak  seorang  pun  pegawai,
           terkecuali instansi seperti rumah sakit dan kantor kawat seperlu-
           nya  saja  dan  khusus  untuk  keperluan  kemerdekaan,  tidak
           .b9leh  dan  sepotong sayur pun yang boleh dijual kepada Jepang,
          : par~ Jongos  dan  babu  tidak  boleh  masuk  ~erja,  seciang  telp'on
         ~.  µarlya  boleh  d~ambung .dari  dan  ke  markas  pemogokari.'. lns- · ·
          · tajkSi seriip!i disampaikan melalui telpon, kawat, kufir-kurir dan · ·
         :·' peririt~h~perlntah resmi  dari tata usaha keperside~an: sedani!<;m·  -..
      · .·.  . par~ pemuda  disiapan  untuk menjaga kemungkinan ·yaJig. tida.k
        · ., :diinginkan~ · Dengan  diselimuti  udara lembai» d~n-hµ}an gerinus .··
                    - .  ·-                         .     .     -._.  .  .   -
         - .·  . ·: . .'  .- . ·-:  ":,   ~                  .·  .
                                                                 .· J25
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139