Page 136 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 136
masyarakat umum di depan kantor dan ke daerah-daerah.
Hanya disyangkan pelaksanaan penandatanganan p~rjanjian itu
tak dapat dilaksanakan keesokan harinya karena Jepang merasa
tidak bertanggungjawab kecuali kepada tentara sekutu. Apalagi
pada malam itu diketahui kapal sekutu sudah berlabuh di
perairan Bengkulu. Pemogokan segera dihentikan dan Peme-
rintah Republik Indonesia di Keresidenan Bengkulu berhasil
ditegakkan. Kembali KNI keresidenan didukung oleh KNI di
daerah menunjukkan kemampuan dalam bimbingan dan mem-
bina gerakan kemerdekaan secara teratur dan mantap.
Tanggal 27 Oktober 1945 terjadilah peristiwa penurunan
bendera. hinomaru di depan rumah Syu Cokan yang selanjutnya
d!ganti dnegan bendera merah putih. Keesokan harinya tanggal
28 Oktober 1945, ketua KNI M. Ali Chanafiah beserta wakil
pemuda Iskandar berangkat ke Jawa untuk meninjau dan
sekaligus menghadiri Kongres Pemuda di Yogyakarta. Saat itu
diadakan selamatan oleh KNI di Gedung Nasional sebagai
Tasyokkan akan keberhasilan pemogokan.
Sementara itu, sesuai dengan maklumat Republik Indonesia
No. X/1945, tanggal 3 Nopember 1945, maka organjsasi politik
dan massa mulai pula berdiri di daerah Bengkulu. Akibat dari
berdirinya organisasi politik dan organisasi massa ini rakyat di
desa berkesempatan pula mengeluarkan pendapat mereka yang
selama ini terpendam. Bagi mereka aliran politik mana saja
dapat diterima asal dapat memahami tuntutan hati nurani
mereka. Rakyat desa sud ah lama memendamkan rasa tidak
senang atas keadaan yang selama ini terpendam. Hasil panen
pertanian ataupun pengaturan desa tidak memenuhi seperti
yang diharapkan. Sejak zaman penjajaan Belanda sampai Jepang
mereka selalu menderita akibat tindakan sewenang-wenang dari
para pejabat dan kepala-kepala, karena sistem penjajahan.
Sebagai alat penjajah para pejabat dan kepala-kepala melaksana-
kan apa yang diinginkan penjajah dan pada tindak lanjutnya
tidak jarang para pejabat dan kepala-kepala itu berbuat melebihi
dari apa yang ditetapkan. Ketidakadilan ini sudah terlalu lama
127