Page 135 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 135

di  pagi  hari  itu  Jumaat  tanggal  26  Oktober  1945  komando
                 mogok  diberikan.  Suasana pagi hari itu  benar-benar mencekam
                 dan memberikan keharmonisan dan keadaan yang seram. Semua
                 pemuda  disiapkan  di  asrama  PKR  Tengah  Padang,  sedangkan
                 pimpinan  pemogokan  berkeliling  meneliti  keadaan.  Hubungan
                 ke  Curup,  Kepahyang,  Muara  Manna dan  Lais  tetap dilakukan
                 sekali  dalam  dua  jam  guna  me  monitor keadaan.  Seluruh  pen-
                 duduk  bersatu  melaksanakan  pemboikatan  dan  pemogokan
                 sesuai  dengan  rencana,  bahkan . penduduk  Tionghoa  pun  ikut
                 serta  mendukung pelaksanaan di  semua kota, bahkan di  Curup
                 lebih  progressif  lagi,  di  samping  jongos  dan  babu  yang  tak
                 boleh  masuk  kerja,  juga nyonya  Jepang disuruh menanggalkan
                 Jepangnya.  Demikian  pula  supir  yang  tadinya  tahu  adanya
                 pemogokan,  di  tengah  jalan  dihentikan  pemuda  disuruh  me-
                 ninggalkan  mobilnya saat itu juga sang supir jatuh, dan Jepang
                 yang  berada  di  mobil  terpaksa  melanjutkan perjalanan dengan
                 berjalan kaki.  Ada pula Jepang menjalankan kendaraan sendiri,
                . dan  karena  kurang  tangkas,  banyak  pula  terjadi  tabrakan.
                 Petang  harinya para pembesar Jepang mendatangi  Tyokan  agar
                 segera  berunding  dengan  pihak  Indonesia  guna  menghentikan
                 pemboikatan tersebut.
                     Hari  Sabtu tanggai 17 Oktober  1945  diadak.an perundingan
                 antara  pembesar-pembesar  Jepang  dengan  wakil-wakilnya
                  rakyat.  Di  pihak Jepang hadir bekas Tyokan didampingi Somu-
                 butyo  dan  Keimbutyo  sedangkan di pihak  Indonesia hadi KNI
                 lengkap  dan  residen  Bengkulu.  Perundingan  dilakukan  di
                  beranda  Kantor Residen dengan dilingkungi  para pemuda guna
                  menjaga  keamanan  agar tak terjadi  peristiwa yang tak diingini,
                  sedangkan  rakyat  umum  berkerumun  di  jalan  depan  kantor
                 ingin  tahu  basil  positif dari perundingan itu. Walaupun jalannya
                  perundingan  itu  agak  seret,  tetapi  setelah  pihak  Indonesia
                  memberi  jaminan makanan yang wajar dan peredaran ekonomi
                  sehari dilakukan seperti biasa, pihak Jepang bersedia mengundur-
                  kan diri dari pemerintahan.
                     Hasil  perundingan  tersebut  langsung  disampaikan  kepada

                  126
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140