Page 137 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 137
·- diderita namun belum ada yang berani mengungkapkannya.
Dengan adanya situasi kemerdekaan ini terbuka kesempatan
untuk mengeluarkan rasa derita yang terpendam selama ini.
Rakyat desa menghendaki perbaikan nasib dan tidak ingin
masih diperintah oleh pejabat atau kepala-kepala yang dulunya
memang sudah keterlaluan tingkah polahnya di masa penjajahan.
Mereka sudah lama mendambakan perobahan situasi dan alam
kemerdekaan. Inilah saatnya memperjuangkan harapan itu.
Karena itu bagi mereka organisasi politik atau massa yang dapat
mengurus basil panen dan pergantian pejabat atau kepala-kepala
yang tidak disenanginya. Mereka akan ikut segala ketentuan
tanpa meneliti aliran dan golongan. Mereka tidak mengertai
bahwa pembangunan dan pembinaan tidak dapat dilaksanakan
sekaligus.
Dalam situasi demikian KNI sebagai badan resmi pen-
damping pemerintah dihadapkan kepada masalah perbaikan dan
penyempumaan rencana dan usaha. Ditambah dengan persoalan-
persoalan yang dihadapi maka tanggal 27 Desember I 945 dalam
suatu sidang KNI berpendapat perlu diselenggarakan kongres
rakyat untuk menghimpun tenaga-tenaga yang sudah berbentuk
organisasi politik dan massa, dan penyesuaian ruang gerak dan
tanggung jawab KNI terhadap situasi. Untuk itu segera dibentuk
komite penyelenggara yang bertugas melaksanakan kongres
pada tanggal 17 s.d. 20 Januari 1946 dengan mengundang
seluruh organisasi yang sudah ada, bertempat di Bengkulu.
Tujuan kongres terutama membentuk partai-partai politik dan
meninjau aliran-aliran politik yang ada, memberi penjelasan
perlunya partai politik dan penyederhanaan dalam jumlah
~'na peningkatan mutu.
· • Kongres Rakyat-berlangsung tanggal i 7 s/ d 20 J anuiri 1946-· · ~~ :-
_ _ _ _ , _ c .- - _
:;-2>{ --~:.:, . _ -.sepe_rtLyang -difencana:kart. Baehr saat itU -525 peserta yani''·, :- )·J
·. . . -~:
. :. .· - :· '· . '
· ._.~ .:
·. ·.
~~ .. : .· ·. ' . . ., ' .,,.
_...,:.: ·;-. -.~ ... .