Page 124 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 124
1agi kekecewaan masyarakat di daerah akan harapan-harapan
yang didambakannya semula sedikit pun tidak menemui suatu
kenyataan. Malahan di sana-sini mulai terjadi pencurian, peng-
gelapan atau smokel, dan perampokan.
Usaha untuk meningkatkan produksi dan kewajiban menye-
rahkan sebagian hasil panenan padi atau hasil penangkapan ikan
pun tidak memperoleh hasil yang gemilang. Hampir seluruh
pemuda-pemuda kampung terpanggil menjadi anggota heiho,
gyugun a tau barisan keamanan lainnya. Setiap lelakf yang
sudah dewasa disuruh mengerjakan kubu-kubu pertahanan,
menggali lubang-lubang perlindungan, dan membuat lapangan
terbang secara paksa. Kehidupan romusha sangat menyedihkan.
Mereka tidak mempunyai waktu yang tersisa untuk mengatur
pertanian yang lama terbengkalai. Bahkan sebagian dari mereka
ini meninggal dunia di tempat bekerja.
Di bidang keuangan pemerintah, hasil pemasukan diperoleh
dari sumber yang sangat terbatas yaitu dari pemungutan pajak
dan penjualan hasil perkebunan. Karena kemampuan rakyat
arnat terbatas dan keadaan pemasaran hasil produksi tidak
memungkinkan, usaha ini tampaknya tidak membawa hasil.
Untuk menutupi biaya perang yang cukup besar, Pemerintah
Jepang mencetak dan mengedarkan mata uang barn. Tetapi
pengedaran mata uang Jepang yang berlebih-lebihan ini meng-
akibatkan pula terjadinya inflasi.
Kehidupan pereknomian rakyat Bengkulu pada zaman
Jepang kacau dan tidak berkembang sama sekali. Pemerintah
Jepang menciptakan sistem perekonomian yang menjurus
untuk membantu kepentingan Jepang, guna memenangkan
Perang Asia Timur Raya. Keseluruhan tata perekonomian
masyarakat di daerah diatur dalam suatu sistem dengan pe-
ngawasan yang ketat sekali.-Pemerintah Jepang sangat b~rpe
ranan dalam monopoli, menibeli, menjual dan mengatur hasil-
hasil produksi yang diperoleh dari rakyat,
115