Page 113 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 113

pajak  hasil  perkebunan  (mrica)  yang  didapat.  Raja  lebih-lebih
                 rakyat  yang  langsung  merasakan  beratnya  pekerjaan  sebagai
                 petani,  merasa keberatan dan menolak  kebijaksanaan pimpinan
                 lnggeris  tersebut.  lnggeris  hanya  tahu  akan  kesulitan  dan
                 kepentingannya, tetapi ia tidak mau tahu akan  beratnya beban
                 yang  harus  dipikul  rakyat  serta  sulitnya  mengumpulkan  se-
                 jumlah lada  atau  mrica yang diperlukan  oleh  lnggeris masa itu.
                 Memang  lnggeris  pemah tahu persis tentang keadaan kehidupan
                 rakyat  yang  rata-rata  hidup  bersahaja,  hidup  sebagai  petani
                 kecil, yang hanya memiliki sebidang tanah, rumah buruk, temak
                 dan  perhiasan  sekedarnya.  Tindakan,  tuntutan  dan  peraturan
                 yang  ditetapkan  oleh  lnggeris  yang  mulai menekan kehidupan
                 rakyat  Bengkulu  itu  merupakan  titilc  tolak  pertentangan  dan
                 kebencian  rakyat  terhadap  sistem  kolonialisme  lnggeris  di
                 Bengkulu.  Tuntutan  jumlah  mrica  yang  akan  diangkut  tak
                 berhasil mencapai  target.  Pemerintah Jajahan lnggeris menuduh
                 rakyat  malas,  lamban  bekerja,  curang,  dan  jahat.  Alasan  yang
                 dicari-cari  dan  tak  masuk  akal  itu  tak  menjadi  perhatian  bagi
                 rakyat  yang tengah sibuk mengerjakan  tugas  pokoknya sebagai
                 petani miskin yang butuh makan.
                     Usaha  Pemerintah  lnggeris  untuk  mendapatkan  sejumlah
                 mrica  ditingkatkan.  Kepada raja yang setia dijanjikan kenaikan
                 persentasi, yakni akan menerima satu dollar bagi setiap bahar (5
                 cwt  = ..±  245  kg)  mrica  yang  dilcumpulkan.  Bagi  rakyat  yang
                 berjasa  akan  diberi  imbalan  ataupun  tanda  jasa.  Terhadap
                 pasirah, pembarap,  dan  proatin  yang wilayhnya banyak meng-
                 hasilkan mrica mendapat perhatian khusus. Gunboat diplomacy
                 Inggeris  dilanjutkan  terus.  Unsur  · psilcologis  dan  ideologis
                 diperhatilcan.  Setiap  perjanjian  selalu  diiringi  sumpah  dengan
                 menjunjung  kitab  suci  Al  Qur'an.  Bagi  pekerja  harian,  lebih-
                 lebih lagi  untuk kuli paksa, tindakan sistem perjanjian dan upah
                 serta  kesejahteraan  yang  diberikan  sama  sekali  tidak  sesuai
                 dengan keperluan hidpnya yang pokok. Mereka bertahan karena
                 belum  ada jalan  lain.  Biaya  hidup  tinggi,  gaji  kecil  (1/2 dollar
                 sehari),  obat-obatan  sulit  didapat,  penyakit  malaria  berjangkit

                 104
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118