Page 73 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 73
yang dituakan di daerah tersebut. Perha~ikarilafi bila di suatu
dusun terjadi suatu musibah karena mev.dlgg~l, bencana ala~,
datangnya penyakit, dan bahaya ~· oahkan JUga pada pekef]a-
. akan yee:rti dalam pesta adat, maka se-
an yang mengg emblf 7 .
atau pK-·1angsung seluruh masyarakat sekitar
1
cara akngsung inembantu memberi pertolongan kepada
turun e 1 .
hli emerlukan pertolongan. Keb1asaan gotong royong
a akan bagian kehidupan masyarakat yang tak terpisah-
----- kan.
Usaha mencerdaskan kehidupan masyarakat, faktor
pendidikan dan lingkungan sangat menentukan, karena itu
perlu ditata dan dilestarikan secara wajar. Secara perseorangan
mereka mendidik dan mengajar anaknya dengan pendidikan
budi pekerti, dan ketrampilan kerja; secara kemasyarakatan
mereka mendirikan organisasi-organisasi pendidikan. Tumbuh-
nya organisasi ini selain karena kesadaran bangsa sendiri, tetapi
juga sebagai jawaban adanya tantangan dari pemerintah jajah-
an Belanda terhadap bangsa Indonesia waktu itu. Organisasi
atau lembaga pendidikan terse but antara lain:
I) Usaha pemerintah
Sekolah-sekolah pemerintah (Sekolah Dasar pada tahun
1918), · Vervolgschool, HIS (1919), Sekolah Angka I/II,
MULO, ELS, HIK, HCS, dan AMS). Murid-murid sekolah
yang didirikan oleh pemerintah jajahan Belanda terdiri
atas anak-anak pejabat Pemerintah Belanda (ELS, Euro-
peesche school) dan anak-anak bukan orang Belanda,
tetapi mampu atau yang bekerja pada Pemerintah Belanda
dengan pangkat serendah-rendahnya pasirah.
2) Usaha swasta
a) Sekolah-sekolah Swasta: SD, Taman Siswa (1931),
Muhammadiyah, Sekolah Cina, dan Sekolah PPB)
b) Yayasan Pendidikan: Yayasan Semarak Bengkulu
c) Muhammadiyah (1928): Mualimin, Aisyah, dan NA
64