Page 78 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 78
Agama Islam tersebar di daerah Bengkulu pada abad ke-
16. Pengaruh agama Islam sangat besar terutama di bidang
keagamaan, sosial dan kebudayaan. Dijelaskan pada zaman
Sultan Maulana Hasanuddin (1552 - 1570) bahwa keadaan
Banten sudah kuat. Sultan Hasanuddin pemah datang di
Lampung dan Silebar (Bengkulu) dengan diikuti kepala negeri
Tulang Bawang, Pangeran Batu. Sungai Bengkulu menjadi
batas Kesultanan Banten. Daerah Silebar dihadiahkan kepada
Sultan Hasanuddin. Sejak itu secara yuridis, Lampung dan
Bengkulu di bawah Kesultanan Banten. Vlekke dalam petanya
juga menggambarkan daerah kekuasaan Banten pada akhir
abad ke-1 6 meliputi daerah Bengkulu sampai batas Sungai
Bengkulu. Prof. A. Kramer mengatakan, bahwa daerah Lam-
pung dan Bengkulu masuk wilayah Raja Banten Hasanuddin,
sebab daerah itu menghasilkan mrica yang perlu dijual dengan
saudagar-saudagar Islam asing.
Dengan melebamya pengaruh Banten hingga Bengkulu,
maka agama Islam juga menyebar ke sana, dan menyusup
seperti minyak jatuh di kertas. Sultan Hasanuddin atau Sultan
Subakingking (1552-1570) menyebarkan agama Islam di
Bengkulu dan Silebar. Perluasan wilayah oleh Sultan Hasan-
uddin ke Bengkulu dan Lampung itu juga bercorak penyiaran
agama Islam. Pendapat RA Kem dalam bukunya De Islam in
Indonesia dapat juga memberikan penguatan. Dikatakan bahwa
peperangan dari Banten ke Sumatera bagian selatan itu dalam
babad dinamakan Perang Sabil, yaitu perang untuk menyebar-
4
kan Agama Islam. )
Selain itu penyiaran agama Islam ke daerah Bengkulu
datang dari daerah Aceh dan Sumatera Barat. Hal ini dapat
diketahui bahwa Yang Dipertuan Ali Mughayatsyah (1516-
1530) berhasil menduduki pimpinan di Aceh Dar-es Salam dan
membuat Aceh menjadi negara besar. Perjuangan itu tidak
4)Departemen Pendidltan dan Kebudayaan, Proyek Penelitian dan Pencatatan Ke-
budayaan Daerah, Sejarah Sosial Bengkulu, 1977 /1978, haL 74.
69