Page 76 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 76
masa pemerintahan ajai-ajai, negeri ini didatangi oleh orang-
orang dari Kerajaan Mojopahit. Pimpinannya bergelar "biku."
Karena biku-biku itu tergolong orang yang pandai, baik dan
bijaksana, maka suatu waktu para biku itu dinobatkan men-
jadi kepala suku bangsa Rejang. Adapun keempat biku ymg per-
tama adalah:
1) Tuan Biku Sepanjang Jiwo ; memimpin sekelompok manu-
sia di daerah Tubai.
2) Tuan Biku Bermano ; memimpin kumpulan manusia di
Marga Bermani.
3) Tuan Biku Bumbo ; memimpin kumpulan manusia di
Marga Juru Kalang.
4) Tuan Biku Bejanggo ; memimpin sekalian manusia di
1
Marga Selupu. )
Dalam perkembangan selanjutnya Tuan Biku Sepanjang
Jiwo dipanggil kembali dan sebagai gantinya ditunjuk Reja
Megat yang juga berasal dari Pagaruyung. Raja Megat ber-
anak dua orang, yakni: Raja Mawang (lelaki) dan Puteri Seng-
gong (perempuan). Raja Mawang yang meneruskan pimpinan
selanjutnya mempunyai anak 7 orang yaitu: Ki Ge.o, Ki Tago,
Ki Ain, Ki Jenain, Ki Geting, Ki Karang Nio, dan Puteri Si-
rindang Bulan.
Dari · keturunan raja-raja terse but di atas lahir pemimpin-
pemimpin yang merupakan pimpinan generasi selanjutnya.
Ki Karang Nio menggantikan ayahnya sebagai pimpinan Petulai
Suku Rejang memakai gelar " Abdullah. " 2 ) Tampaknya pada
saat itu pengaruh agama Islam sudah ada di daerah Rejang.
Di samping Kerajaan Rejang Empat Petulai, kita mengenal
lagi kerajaan-kerajaan kecil yang lain yakni:
l)Muhamad Husein, Tambo clan Adat Rejang Tiang IV, Tahun 1942 (naskah).
2)Prof. Dr. H. Abdullah Siddik, Hukum Adat Rejang, PN Balai Pustaka, 1980, ba1.
37-38.
67