Page 77 - SEJARAH SOSIAL DAERAH KOTA BENGKULU
P. 77

1)   l(erajaan Anak Sungai (Manjuto) di Muko-Muko;
                 2)   Kerajaan  Sungai  Serut  di  sekitar  Bengkulu  dan  Kerajaan
                      Sungai Lemau, di daerah Pondok Kelapa;
                 3)   Kerajaan  Silebar  di  sekitar  Bengkulu  - Jenggalu  dengan
                      pelabuhannya Pulau Bai; dan
                 4)   Kerajaan Serawai di daerah Bengkulu Selatan.
                     Kerajaan  Sungai  Serut  berpenduduk  Suku  Rejang  Sawah
                                    3
                 atau  Rejang  Sabah.  )   Rajanya  yang  terkenal  adalah  Ratu
                 Agung.  Ratu  Agung  beranak  7  orang  yaitu:  Ratu Cili,  Manuk
                 Mincor,  Lemang  Batu,  Riandang  Papan,  Tajuk  Rompong,
                 Anak  Dalam  Muara  Bengkulu dan Puteri Gading Cempaka.  Se-
                 peninggalnya  Ratu Agung, jabatan pimpinan kerajaan  dipegang
                 oleh Anak Dalam Muara Bengkulu.
                      Dalam  masa  pemerintahan Anak  Dalam ini terjadi peristi-
                 wa  peperangan  dengan  kelompok  bangsa  yang  berasal  dari
                 Tanah Aceh.  Menurut  tradisi  lisan,  percekcokan itu disebabkan
                 oleh  gagalnya  pimpinan  orang-orang  Aceh  melamar  Puteri
                 Gading  Cempaka untuk dijadikan  isterinya. Perang berkesudah-
                 an  dengan  damai.  Orang  Aceh  sebagian  kembali  ke  tanah
                 asalnya.  Sedangkan  Anak  Dalam  yang  sudah  merasa  malu
                 tinggal di daerah Sungai Bengkulu, berangkat bersama pengiring-
                 nya  menuju  daerah  Gunung  Bungkuk,  Rindu  Hati bahkan ada
                 yang  meneruskan  perjalanannya  ke  daerah  hutan  perbatasan
                 dengan Jambi.
                      Sebagai  gantinya  lahirlah  Kerajaan  Sungai  Lemau dengan
                 rajanya  pertama  bernama  Maharaja  Sakti.  Orang  ini  berasal
                 dari  Negeri  Padang  Tarap,  Kerajaan  Pagaruyung.  Menurut
                 riwayatnya,  Tuanku  Maharaja  Sakti  berhasil  mendapatkan
                 Puteri  Gading  _ Cempaka  yang  cantik  jelita  sebagai  per-
                 maisurinya.  Ia  memilih  pusat  kerajaannya  di  sekitar  Sungai  .
                 Lemau,  Kecamatan  Pondok  Kelapa.  Dengan  masuknya  pen-
                 jajah  bangsa  lnggeris  dan  Belanda,  maka  berakhir  pula  masa
                 kerajaan-kerajaan daerah tersebut.

                  3)Prof. Dr.H. Abdullah Siddik, Hukurn Adat Rejang, PN BaJai Pustaka, 1980.

                 68 .
   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82