Page 121 - SEJARAH KEBUDAYAAAN MALUKU
P. 121

Sistim  yang  hampir  sama  dengan  ini  pernah  ada  di
             Kepulauan Kei sekitar abad ke XV.  Di dalam Sejarah Daerah
             Maluku, disebutkan bahwa sekitar permulaan abad XV muncul
             sebuah  kerajaan  yang mencoba  mempersatukan  negri-negri
             atau Ohoiratun-Ohoiratun di daerah itu yang kemudian disebut
             kerajaan Ohoiwur di Pulau Kei Kecil.  Di samping itu ada pula
             dua bentuk perserikatan yang menggabungkan negri-negri atau
             desa-desa di sana ke dalam dua kelompok sosial yaitu kelompok
             Ursiu  atau  Siu-lvak  dan  kelompok  Lorlim  atau  Lim-itel.
             Kesatuan-kesatuan  sosial  yang  dapat  disebut  juga sebagai
             kesatuan  politis  dikepalai  seorang  Raja  atau  Rat  atau
             Orang Kaya atau Halaai.  Di dalam kesatuan-kesatuan sosial
            itu  hidup  berbagai  norma.  Norma  yang  merupakan  faktor
             pengikat  kesatuan  hidup  masyarakat  adalah  norma-norma
            adat.  Norma-norma adat itu dapat menjamin hubungan antar
            anggota  masyarakat  sehingga  berjalan  dengan  baik  dan
            harmonis.  Dari penelitian sosial yang telah dilakukan, diketahui
            bahwa perserikatan  atau persekutuan  adat yang  terdapat  di
            Kepulauan Kei terse but di atas terdiri atas dua kelompok, yaitu
            Lorlim  terdiri  dari enam negri  (enam orang  raja)  yakni  :  1).
            Raja Tuble, raja negeri Tual;  2).  Jarbadan, raja negeri Tesoat;
            3).  lbes,  raja negeri  Nerong;  4).  Ramaf,  raja negeri  Fer;  5).
            Songli raja negri  Rumat dan 6).  Kirkes,  yaitu raja negri Ibra.
            Sementara Ursiu  terdiri  atas delapan raja dari  delapan negri
             (Raadschap), Yaitu: 1).  Ar Nuhu, raja negeri Danar, 2). Sakmas,
            raja negeri Wain;  3). Baldu, raja negeri Dulah; 4). Wahadat, raja
            negeri Ohoitahait; 5). Katel, raja negeri Ohoinangan; 6). Eckel,
            raja negeri Jamtil; 7).  Borman Somlain, raja negri Watlaar; 8).
            Benar, raja Ohoilimwaf.  Struktur semacam ini muncul pula di
            desa-desa  (negri-negri)  yang lebih kecil,  yang kepala desanya
            disebut  orang kaya dan di  bawah itu ada lagi  bentuk serupa
            yang disebut  kepala soa.  Dengan  demikian  susunan  di  atas
            hampir  sama dengan  struktur pemerintahan adat  di  Maluku
            Tengah yaitu Uli,  seperti  yang  sudah  dikemukakan  dalam
            bab  II.  (Lihat juga  Sejarah Daerah Maluku : 1976/1977).

                Selanjutnya  diantara  wilayah-wilayah  kesatuan  politik
            tersebut  ternyata  terjalin  hubungan  kemasyarakatan  dan



                                           105
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126