Page 122 - SEJARAH KEBUDAYAAAN MALUKU
P. 122
kekerabatan yang hannonis, terutama pada kesatuan-kesatuan
yang lebih kecil karena adanya hubungan genealogis.
Hubungan kemasyarakatan yang terjalin bukan saja merupakan
suatu persekutuan yang tercipta atau terbentuk berdasarkan
ikatan genealogis atau territorial melainkan juga jauh di luar
jangkauan itu, yakni berdasarkan perjanjian perdamaian dan
kesepakatan yang dicapai setelah terjadinya suatu insiden
(musibah) ataupun peperangan. Persekutuan yang terbentuk
ini disebut Taibet yang mirip dengan lembaga adat Pela di
Maluku Tengah. (Ibid: 50/51). Persekutuan seperti itu (Taibet)
biasanya melibatkan dua atau tiga desa, karena diketahui
mempunyai hubungan genealogis dari leluhur mereka. Taibet
juga bisa terbentuk karena adanya perjanjian perdamaian
sekaligus perjanjian persahabatan dan persaudaraan yang
dikukuhkan dengan sumpah setia. Kemudian di dalam lembaga
Taibet tersebut dilengkapi berbagai aturan adat dan
sangsi-sangsi. Kedua belah pihak wajib memelihara aturan
adat tersebut. Hubungan-hubungan semacam ini dapat
ditingkatkan sampai ke hubungan perdagangan demi untuk
mempertahankan kehidupan perekonomian. Dalam upaya
peningkatan perekonomian dan mengembangkan kreatifitas,
kelompok-kelompok masyarakat di sana menenun bahan tekstil
dengan motif tertentu dan membuat perhiasan dari manik-
manik untuk diperdagangkan. Taylor dan Aragon dalam
penelitiannya menyatakan bahwa tekstil yang ditenun di
daerah-daerah setempat dengan motif-motif tertentu itu masih
dipertahankan sampai sekarang. Begitu pula perhiasan-
perhiasan dari manik-manik dan berbagai bebatuan merupakan
kebutuhan kaum wanita sehari-hari maupun dalam upacara-
upacara keagamaan. (Taylor dan Aragon: 1992). Barang-barang
tekstil dan perhiasan hasil kerajinan rakyat itu dipertukarkan
antara kelompok-kelompok masyarakat yang mendiami pulau-
pulau yang berbeda. Di pulau Tanimbar misalnya barang-
barang tekstil dan perhiasan manik-manik, dari dahulu sampai
sekarang masih dipertukarkan untuk keperluan upacara ritual
keagamaan dan dalam siklus kehidupan manusia. Hal itu dapat
diidentifikasi dari rumah peninggalan para leluhur yang khas
yang masih dimiliki penduduk dan relief-relief pada berbagai
106