Page 132 - SEJARAH KEBUDAYAAAN MALUKU
P. 132
---- - - -----------------------------
Belang, Kora, alat-alat senjata dan barang-barang lainnya
bahkan dijumpai pula pada bangunan-bangunan rumah seperti
_pada tiang-tiang penyangga dan dinding-dinding rumah. Di
pulau Leti dan Lakor misalnya ada papan-papan yang dipahat
dan dipakai sebagai pelindung kekuatan supranatural di depan
rumah. Ada gambar ayam jantan dan pohon di puncak papan
terse but serta ikan dan katak di dalam jalur-jalur ombak yang
lebih ke bawah. Hal itu mengingatkan kita pada pembagian
kosmik antara dunia atas dan dunia bawah atau antara laut
dan darat. Ada pula ukiran-ukiran pada papan perahu yang
menggambarkan ayam jantan besar mencotok tanah, dengan
gambar spiral muncul dari punggungnya sebagai sayap. Dari
belakang ekor ayam dipahatkan spiral-spiral kecil yang menuju
ke puncak ornamen yang berbentuk layar perahu. Ada papan
perahu yang diukir menggambarkan binatang mamalia. Bagian
depan papan dihiasi dengan sederet kulit kerang yang disemat
dengan tali.
Banyak desa di Tanimbar, Babar, Damar, Leti dan Luang
memiliki altar-altar yang bagus di tempat yang terbuka sebagai
tempat pemujaan. Altar-altar desa tersebut juga diukir dalam
bentuk perahu terbuat dari batu ataupun kayu yang keras.
Dewasa ini perahu-perahu yang diukir bagus tidak lagi dibuat
di Maluku Tenggara, namun upacara-upacara persekutuan desa
masih tetap menggunakan perahu sebagai alat transportasi
utama dan sarana untuk memperbaharui persahabatan.
Bepergian dalam perahu-perahu seperti itu masih diadakan.
Lebih jauh Aragon dan Taylor menyebutkan bahwa di
daerah ini terutama Tanimbar sangat mementingkan jenis
(gender) di dalam mengklasifikasi objek, kegiatan bahkan
kelompok sosial. Gejala ini tersimpul dalam pemberian barang-
barang berharga berjenis kelamin laki-laki seperti perhiasan
penutup dada (korese), anting-anting bulat (loran), pedang dan
gading gajah diberi oleh keluarga pengantin pria kepada
keluarga pengantin wanita dalam proses upacara perkawinan.
Sebaliknya barang-barang berharga berkelamin wanita yang
diberikan keluarga pengantin wanita kepada keluarga
116