Page 131 - SEJARAH KEBUDAYAAAN MALUKU
P. 131

Jenis-jenis seni kriya lain yang dapat ditemukan antara lain
             seni anyaman.  Seni kriya ini di kepulauan Kei sudah dijumpai
             sejak masa madya. Berbagai anyaman dari bambu, rotan dan
             tikar pandan yang  halus  dengan warna-warni  yang  baik dan
            menarik  dikerjakan  dengan  teknik  yang  sederhana  tetapi
            mempunyai nilai seni dan ekonomi yang tinggi.  Sementara seni
            memahat sudah berkembang di pulau Tanimbar.  Di sini sudah
            dikenal  patung-patung dari  kayu  maupun  batu yang dibuat
            dalam  bentuk yang  besar  maupun  yang  kecil.  Bahkan  ada
            kemungkinan  mereka sudah  mengenal  teknik  menuang dan
            mencetak  patung  dari  logam.  Pembuatan  patung  dan  area
            tidak  terlepas  dari  segi  religius  magis  yang  ada  di  dalam
            kehidupan para leluhur mereka.  Patung-patung mungil Maluku
            Tenggara  memiliki  bentuk-bentuk  individu  yang  dikenang.
            Misalnya area-area leluhur, baik pria maupun wanita. Arca-area
            ini  disimpan sebagai hiasan,  tetapi terutama sebagai warisan
            keluarga, bersama-sama dengan barang-barang lainnya.

                Taylor  dan Aragon  yang mengadakan  penelitian  khusus
            tentang seni  Maluku  Tenggara,  mengungkapkan bahwa arca-
            arca leluhur pria yang duduk dalam posisi tradisional dan diberi
            "penghormatan" dengan memasukkan unsur kursi yaitu suatu
            objek import merupakan simbol status yang tinggi.  Meskipun
            ada patung atau area yang  hidungnya,  anting-antingnya, dan
            perhiasan kepalanya sudah rusak dan mata kulit kerang yang
            ditempelkan sudah hilang, hanya giginya dari kulit kerang diukir
            yang masih tersisisa sosok itu tetap dihormati.  Sosok leluhur
            lainnya yang dilengkapi dengan memberikan topi Eropa yang
            khas,  menandakan  sosok  leluhur  tersebut juga mempunyai
            kedudukan yang tidak rendah.  Ada pula patung-patung kecil
            yang dipahat secara abstrak, menurut Taylor dan Aragon lebih
            mirip seperti sosok leluhur dari Nias.  Ada patung-patung yang
            lebih kecil dipahat dari tulang sapi.  Biasanya dibawa kemana-
            mana  se bagai jimat dalam kantong sirih pemiliknya.

                Keterampilan  seni  ukir  yang  sudah  mereka  miliki
            diwariskan  pada  generasi  berikutnya.  Ukiran-ukiran  yang
            bernilai  sakral  dijumpai  pada  perahu-perahu  yang  disebut



                                           115
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136