Page 76 - Modul TDPLK 1
P. 76
tidak melewati tabung, misalnya karena kebocoran dalam alat. Misalnya pada penentuan
kadar air, mungkin bukan hanya air yang menguap, tetapi juga zat-zat yang titik didihnya
rendah ikut menguap.
Contoh analisis gravimetri dalam penentuan Kadar Air
Bahan yang dianalisa biasanya mengandung air yang jumlahnya tidak menentu. Contoh :
tanah, bahan-bahan yang berasal dari hewan dan tumbuh-tumbuhan, bahan higriskopis, dan
sebagainya. Jumlah air yang terkandung sering tergantung dari perlakuan yang telah dialami
bahan, kelembaban udara tempat disimpannya dan lain sebagainya.
Suatu kemungkinan kesalahan penentuan kadar air yaitu adanya bahan lain yang mudah
menguap dan ikut menguap bersama-sama dengan air sewaktu dipanaskan. Selain itu bahan
akan terurai, seperti bahan yang mengandung karbonat atau macam-macam bahan organik,
sehingga akan menyebabkan selisih berat yang dicari menjadi terlalu besar, yaitu lebih besar
daripada berat air yang hilang. Untuk mengatasi hal tersebut, maka selain dapat digunakan
penguapan cara langsung, dapat juga dengan mengadakan pembakuan cara penentuan kadar
air (standarisasi). Pembakuan tersebut misalnya menentukan berapa suhunya, berapa lama
pemanasannya, berapa gram bahan yang dipanaskan, dan bahan harus dihaluskan.
Penentuan kadar air tergantung dari sifat bahan. Pada umumnya mengeringkan pada suhu
105 –110 C selama 3 jam atau sampai didapat berat konstan dalam oven. Selisih berat
o
sebelum dan sesudah pengeringan adalah banyaknya air yang diuapkan. Untuk bahan tidak
tahan panas seperti yang berkadar gula tinggi, minyak, daging, kecap, dilakukan pada kondisi
vakum dengan suhu lebih rendah. Kadang-kadang pengeringan dilakukan tanpa pemanasan,
bahan dimasukan ke dalam eksikator dengan H2SO4 pekat sebagai pengering hingga didapat
berat konstan.
Bahan dengan kadar air tinggi dan mengandung senyawa yang mudah menguap (seperti
susu, sayuran) penentuan kadar airnya dengan cara destilasi yaitu dengan pelarut tertentu,
misalnya toluen, xilol dan heptana yang berat jenisnya rendah. Contoh/sampel dimasukan ke
dalam labu destilasi dan ditambahkan pelarut toluen/xilol kemudian dipanaskan. Air dan
pelarut menguap, diembunkan dan jatuh pada tabung Aufhauser yang berskala. Air yang
mempunyai berat jenis tinggi berada di bawah, sehingga dapat dibaca pada skala tabung
Aufhauser. Bahan dengan kadar gula tinggi, kadar airnya dapat diukur dengan menggunakan
refraktometer, disamping dapat menentukan padatan terlarutnya. Dalam hal ini air dan gula
dianggap sebagai komponen-komponen yang mempengaruhi indeks refraksi.
Penentuan kadar air cara pengeringan, prinsipnya menguapkan air yang ada dalam bahan
dengan cara pemanasan. Bahan ditimbang hingga berat konstan yang dapat diartikan semua
air sudah teruapkan. Cara ini relatif mudah dan murah. Penguapan dapat dipercepat dan
reaksi yang menyebabkan terbentuknya air atau reaksi lain dapat dicegah dengan melakukan
pemanasan pada suhu rendah dan tekanan vakum. Bahan-bahan yang mempunyai kadar gula
tinggi akan mengalami pengerakan (gosong) yang terjadi pada permukaan bahan bila
dipanaskan pada suhu ± 100C.
Beberapa hal penting dari metode penguapan cara langsung adalah lamanya pemasanan. Jika
bahan harus dipanaskan pada suhu 105C selama 3 jam, maka harus diperhatikan agar oven
benar-benar sudah mencapai suhu 105C sebelum bahan dimasukkan ke dalamnya,
disamping itu oven jangan dibuka tutup sebelum berlangsung 3 jam, atau dapat juga harus
68| Modul Teknik Dasar pekerjaan Laboratorium – TA 2019 / 2020