Page 79 - Modul TDPLK 1
P. 79
a. Timbang botol timbang, berapa bobotnya (a gram)
b. Bubuhi cuplikan yang akan ditimbang sejumlah yang diperlukan dengan dilebihkan sedikit,
timbang dengan teliti (b gram)
c. Masukkan cuplikan pada b ke dalam gelas piala, dan jangan dibilas. Kemudian botol timbang
ditimbang kembali (c gram) Bobot contoh atau cuplikan = (b - c) gram. Untuk menimbang
contoh dipakai neraca analitik dengan ketelitian 4 desimal dalam gram (0,0001 g).
3) Pelarutan Cuplikan
Cuplikan dilarutkan dalam gelas piala yang volumenya disesuaikan dengan kebutuhan. Supaya
jangan keliru hendaknya piala diberi tanda dengan spidol besar, atau pada bagian yang di asah
dapat ditulis dengan pensil. Cuplikan yang telah ditimbang dengan hati-hati dimasukkan ke dalam
gelas piala dengan bantuan pengaduk. Cuplikan yang tersisa disemprot dengan air suling melalui
labu semprot. Bila cuplikan mudah larut dalam air, penambahan air pembilas cukup 100-150 ml
atau seperti yang tertulis dalam cara kerja.
Tidak semua cuplikan larut dalam air. Misalnya karbonat, fosfat atau logam. Cuplikan harus dibilas
dulu dalam gelas piala 100 atau 150 ml, kemudian dibubuhi larutan asam sesuai dengan
kebutuhan.
Karbonat, fosfat dipakai larutan HCl 1:1
Besi seng dan logam-logam yang kurang mulia dipakai larutan HNO3 1:1
Logam setengah mulia atau mulia dipakai larutan (campuran HNO3 + HCl pekat 1:3)
Untuk silikat harus dilebur dulu dengan soda
Pada waktu melarutkan dengan asam setengah pekat, gelas piala ditutup dengan kaca arloji,
setelah selesei kaca arloji di bilas dengan air. Proses pelarutan dengan asam harus dalam ruang
asam, karena uapnya berbahaya.
4) Pengendapan
Masalah utama dalam analisis gravimetri adalah pembentukan endapan yang murni dan mudah
disaring. Proses pengendapan adalah sebagai berikut:
Tahap-tahap pembentukan endapan :
1. Pengelompokan ion
2. Pembentukan partikel yang sangat kecil (inti endapan) menuju terjadinya nukleasi
3. Pembentukan endapan yang makroskopik.
Terbentuknya endapan dimulai dari terbentuknya larutan lewat jenuh (super saturated solution).
Nukleasi, sejumlah partikel (ion, atom atau molekul) membentuk inti mikroskopik dari fasa padat,
semakin tinggi derajat lewat jenuh, semakin besar laju nukleasi. Pembentukan nukleasi dapat
secara langsung atau dengan induksi.
71| Modul Teknik Dasar pekerjaan Laboratorium – TA 2019 / 2020