Page 200 - Perpustakaan SMA PGRI Rumpin Bogor
P. 200

harus melakukan pembacaan yang mendalam karena tema pada umumnya
                  bersifat implisit atau tersirat. Sekalipun demikian, tema puisi dapat ditelusuri
                  dengan mengenali kata-kata tertentu. Berdasarkan tema tertentu, penyair
                  menyusun kata-kata hingga membentuk puisi yang utuh. Dengan demikian,
                  susunan kata-kata akan sangat bergantung pada tema yang dipilih penyair.
                      Beberapa tema yang sering dipilih dalam berbagai puisi di antaranya
                  ketuhanan, patriotisme, kemanusiaan, kritik sosial, keindahan alam, per-
                  cintaan, persahabatan, dan pendidikan. Sebagai contoh, puisi Abdul Hadi
                  W. M. yang berjudul “Tuhan, Kita Begitu Dekat” mengandung ide dasar
                  atau bertema ketuhanan. Hal ini tergambar dari penggunaan kata-kata,
                  seperti  Tuhanku/Kita begitu dekat/Sebagai api dengan panas/Aku panas
                  dalam apimu/. Bait tersebut menggambarkan perasaan dekat aku dengan
                  Tuhan seperti api dan panasnya.
                      Tema yang dipilih penyair juga dapat memengaruhi suasana puisi.
                  Suasana adalah hal yang dirasakan dalam jiwa pembaca setelah membaca
                  puisi, misalnya gembira, bahagia, sedih, haru, bimbang, sepi, pasrah, dan
                  sebagainya. Suasana juga berkaitan dengan efek yang ditimbulkan puisi
                  terhadap keadaan batin atau perasaan pembaca. Sebagai contoh, Abdul
                  Hadi W. M. berjudul “Tuhan, Kita Begitu Dekat” yang bertema ketuhanan
                  di atas. Di dalamnya terdapat ungkapan kedekatan aku dan Tuhan dalam
                  analogi  /Sebagai api dengan panas/aku panas dalam apimu/Sebagai api
                  dengan panas/Aku panas dalam apimu/Kita begitu dekat/Seperti angin
                  dan arahnya/. Melalui hal tersebut, pembaca dapat merasakan suasana
                  khidmat, tenang, dekat, dan merasa erat dengan Tuhan.
                  6.  Metode dan Aktivitas Pembelajaran
                  Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode Pameran Berjalan
                  melalui langkah-langkah sebagai berikut.
                  a.  Guru melakukan apersepsi, memberikan motivasi, dan menyampaikan
                      tujuan pembelajaran.
                  b.  Siswa menyimak penjelasan guru terkait arahan, aturan, dan langkah-
                      langkah pembelajaran sesuai dengan metode Pameran Berjalan.
                  c.  Siswa membentuk kelompok yang beranggotakan 4–5 siswa. Setiap
                      kelompok siswa harus bersifat heterogen.
                  d.  Siswa menerima kertas karton/plano dan lembar kerja siswa terkait
                      tugas yang harus dikerjakan.
                  e.  Siswa melakukan pembagian tugas pada setiap anggota dalam kelom-
                      poknya.
                  f.  Siswa membaca secara intensif teks puisi dan mendiskusikan tugas
                      yang diberikan guru terkait telaah tema dan suasana dalam puisi.
                  g.  Siswa menuliskan hasil diskusi dan jawaban dalam kertas karton/plano
                      yang diberikan guru.
                  h. Setelah selesai, siswa memajang/menempel kertas plano/karton di
                      tempat yang strategis.





                     Buku Panduan Guru Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia
            188
                     untuk SMA/SMK Kelas X
   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205