Page 111 - Modul Pancasila, Kewarganegaraan & Pendidikan Anti Korupsi
P. 111
mengandung penipuan, biasanya pada badan publik atau
masyarakat umum; (6) Setiap bentuk korupsi adalah suatu
pengkhianatan kepercayaan; (7) Setiap bentuk korupsi melibatkan fungsi
ganda yang kontradiktif; dan (8) Suatu perbuatan korupsi melanggar
norma-norma tugas dan pertanggungjawaban dalam tatanan masyarakat.
Kata-kata kunci untuk memahami konsep korupsi di atas adalah: serba
rahasia, keuntungan timbal balik, selubung, penipuan, pengkhianatan
kepercayaan, dan melanggar norma.
2. Penyakit Korupsi
Dalam dunia kesehatan, korupsi ibarat sebuah penyakit. Sebagai sebuah
penyakit, tidak beralasan kiranya jika ada sementara pihak yang
mengatakan bahwa praktik korupsi memberi manfaat bagi pihak-pihak
yang terlibat di dalamnya. Sudjana (2008: 37) sampai pada kesimpulan
bahwa korupsi merupakan penyakit sosial yang harus dikikis betapapun
banyak orang yang terjangkit olehnya. Berkaitan dengan hal ini, ada kisah
bagus dari China mengenai betapa bahayanya korupsi. Ceritera tersebut
berjudul Tikus di Kuil (Tang 2005: 222). Bangsawan Huan dari Qi bertanya
kepada Guan Zhong, perdana menterinya: “Apakah ancaman terbesar
bagi negara? “Ancaman itu adalah mereka yang menyerupai tikus-tikus
di kuil,” jawab Guan Zhong. “Tolong Anda jelaskan”. Tuanku, Anda
tentunya sudah melihat tikus-tikus di dinding kuil”. Kuil adalah tempat
sakral. Tetapi jika dipenuhi tikus, sangat sedikit yang dapat kita lakukan.
Jika kita mencoba mengasapinya agar mereka keluar, kita bisa jadi malah
membakar kuil itu; jika kita menuangkan air di lubang-lubang di dinding,
kita bisa jadi merusak lapisan dan cat dinding itu.”
Orang-orang yang dekat dengan penguasa, kata Guan Zhong,
adalahsepertitikus-tikusitu.Merekamenggunakanpengaruhmereka untuk
kepentingan mereka sendiri. Mereka menerima suap dan berkolusi
dengan kelompok-kelompok yang punya kepentingan yang sama untuk
merongrong negara. Mereka mendukung orang-orang yang
mendengarkan mereka dan mempersulit hidup orang-orang yang tidak
mendengarkan mereka. Sepanjang waktu sang penguasa berada dalam
kegelapan. Orang-orang seperti ini harus dihukum, tetapi sayangnya
mereka mempunyai tempat di hati penguasa. Jika segalanya terus
berjalan seperti ini, negara akan hancur.
Dalam ceritera di atas, kuil adalah negara, sedangkan tikus adalah para
pejabat atau pegawai negeri yang seolah-olah setia kepada negara
dengan bekerja sungguh-sungguh, tetapi di balik itu mereka
103